Menjelang berakhirnya tahun 2023, Koperasi Semolowaru Dadi Rukun (KSDR) mengucapkan rasa terima kasih ke Pemkot Surabaya yang telah membantu pasar Semolowaru dengan mengirimkan beras dan minyak goreng bersubsidi, untuk menstabilkan harga sembako.
- Betonisasi Capai 66,639 persen, Pemkot Surabaya Lanjutkan Pengerjaan Jalan Dupak Sisi Selatan
- Penyertaan Modal Rp30 Miliar BPR SAU Cair, Komisi B DPRD Surabaya Minta Maksimalkan Bantuan Modal UMKM
- Jumlah Perguruan Tinggi Selama Dua Periode Said Aqil Mengalami Peningkatan
"Terima kasih Pemkot Surabaya telah membantu pasar yang kami kelola," ucap Ketua KSDR Priya Aji Pambudi, Sabtu (30/12).
Pria yang akrab disapa Yayok tersebut menerangkan, sejak Oktober 2023 Pemkot Surabaya telah menggelontorkan puluhan ton beras dan puluhan ribu liter minyak goreng untuk membantu masyarakat mendapatkan sembako dengan harga terjangkau.
"Bantuan sembako subsidi ini harus diakui sangat membantu warga Semolowaru dan sekitarnya, khususnya pedagang," tuturnya.
Mewakili pedagang pasar Semolowaru, Yayok pun berharap Pemkot Surabaya yang sedang mengevaluasi program sembako subsidi untuk menstabilkan harga sembako ini bisa terus berjalan di tahun depan meski pada Februari 2024 akan dilaksanakan pemilu serentak.
"Pedagang di sini ingin sembako subsidi ini berjalan terus meski ada pilpres, semoga program bagus dari Pemkot Surabaya tersebut berkesinambungan dan tak berhenti begitu saja," pungkasnya.
Seperti diketahui, pada Oktober 2023 harga beras sempat menyentuh harga Rp. 70 ribu per 5 kilogram dan minyak goreng Rp. 18 ribu perliter untuk kelas premium, karena Pemkot Surabaya menggelontorkan beras dan migor bersubsidi maka kedua komoditas ini dijual dengan harga normal yakni Rp.54 ribu untuk 5 Kilogram beras dan Rp. 14 ribu perliter migor.
Di tempat yang sama, Sekretaris KSDR Mimik Cariasih mengungkapkan hal senada dengan Yayok, bahwa bantuan Pemkot Surabaya ini sangat bermanfaat bagi pedagang dan masyarakat khususnya memasuki tahun politik.
"Semoga bantuan ini terus berlanjut, kasihan pedagang dan masyarakat kalau program bagus seperti ini berhenti karena ada tahun politik," singkat perempuan yang akrab disapa Rara.
- Jelang Masa Tenang Pemilu 2024, Bawaslu Jember Buka Posko Pengaduan dan Patroli Pengawasan APK
- Soal Kebakaran Toko Elektronik di Jalan Kranggan, Ini Kata Risma
- Gelar Patroli Gabungan Setiap Malam, Kelompok Remaja Bersajam Sudah Tak Bermunculan