Jumlah Perguruan Tinggi Selama Dua Periode Said Aqil Mengalami Peningkatan

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj/Net
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj/Net

Masa kepengurusan di bawah kepemimpinan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj, menghasilkan peningkatan kualitas pada bidang pendidikan.


Wakil Ketua LPTNU, Muhammad Afifi mengatakan, dari 274 perguruan tinggi NU tersebut, sebanyak 84 PTNU di bawah binaan Kemdikbud, termasuk 15 Akademi Komunitas Berbasis Pesantren di bawah binaan Vokasi Kemdikbud dan 190 PTNU dibawah binaan Kemenag.

Menurutnya, penambahan jumlah perguruan tinggi tersebut karena animo yang memang sangat tinggi di berbagai daerah. Kepengurusan LPTNU terbentuk sampai ke tingkat Cabang yang belum memiliki perguruan tinggi.

"LPTNU karena sesuai AD ART didirikan sesuai tingkatan masing-masing. Dari situ ada mobilisasi yang tinggi hingga terjadi penambahan signifikan dalam jumlah perguruan tinggi," kata Afifi alam, seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (13/11).

Selain kesehatan dan ekonomi, bidang pendidikan kata Afifi juga menjadi salah satu fokus program pada kepengurusan PBNU setelah Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama di Jombang, Jawa Timur.

"Periode kedua Kiai Said, dengan tagline back to pesantren, PBNU memperkuat dan memberikan porsi yang lebih terhadap tiga program pendidikan, kesehatan, dan perekonomian," tuturnya.

Selain dari sisi jumlah perguruan tinggi, penanambahan program studi yang relevan juga terus meningkat, yaitu Program Studi Bidang Sains, Teknik, Engenering dan Matematik (STEM) sebanyak 161 Prodi.

Bidang Pendidikan sebanyak 143 Prodi, dan Bidang Agama Sosial Humaniora sebanyak 201 prodi. Dengan total jumlah dosen sebanyak 3.030 dosen homebase di masing-masing program studi.

"Adapun dalam jumlah mahasiswa juga mengalami peningkatan setiap tahun. Hingga saat ini total mahaiswa sebanyak 242.314 mahasiswa.," papar Afifi.

Hadirnya LPTNU, lanjutnya, turut mengakselerasi mutu dan kualitas semua perguruan tinggi di bawah NU. Secara umum perguruan tinggi NU didirikan menggunakan badan dan perkumpulan NU dan oleh Nahdliyin dengan bentuk badan hukum Yayasan.

“LPTNU juga melakukan advokasi dan fasilitasi bagi kiai-kiai yang akan mendirikan PTNU,” imbuhnya.

Untuk advokasi dan akselerasi mutu tersebut, dipaparkan Afifi, membuahkan prestasi dalam pemeringkatan 4000 seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Di mana, terjadi peningkatan klasterisasi dalam pemeringkatan Perguruan Tinggi secara Nasional.

Dia menyebutkan, peringkat PTNU terbaik merupakan hasil dari penilaian Ditjen Dikti tahun 2020, yang menilai terhadap 4000 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

"Total Pemeringakatan PT sebanyak 2.136 dengan dibagi pada 5 Klaster yaitu Klaster 1 (15 PT), Klaster 2 (34 PT, Klaster 3 97 PT, Klaster 4 (400 PT) dan  Klaster 5 (1.590 PT)," demikian Afifi.