CAKPRO Launching Becak Listrik Pertama di Indonesia dan Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran

   Keterangan foto : Sekretaris TKN Nusron Wahid dan Presiden Becak Listrik Indonesia Nanik S Deyang saat peluncuran becak listrik di lapangan Gulun kota Madiun
Keterangan foto : Sekretaris TKN Nusron Wahid dan Presiden Becak Listrik Indonesia Nanik S Deyang saat peluncuran becak listrik di lapangan Gulun kota Madiun

Komunitas becak listrik Prabowo (CAKPRO) meluncurkan moda transportasi Becak Listrik pertama di Indonesia. Peluncuran becak listrik dan deklarasi dukungan terhadap Capres Prabowo dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka yang digelar di lapangan Gulun kota Madiun tersebut, dihadiri ratusan masyarakat, relawan dan tukang becak dari 7 kabupaten/kota di Jawa Timur. Tampak juga hadir Presiden Becak Listrik Indonesia Nanik S Deyang dan Sekretaris Tim Kemenangan Nasional (TKN) Nusron Wahid. 


“Mulai Kabupaten/Kota Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Ponorogo, itu didistribusikan sekitar 300 becak,” papar Nanik, Senin (29/1). 

Nanik menambahkan, program becak listrik merupakan program yang sudah lama diinisiasi Prabowo sebelum mencalonkan diri sebagai presiden. Becak Listrik lahir dari rasa keprihatinan Prabowo, usai melihat langsung seorang pria tua renta yang tetap mengayuh becak, ditengah keterbatasannya.

Total Becak Listrik yang sudah diproduksi sebanyak 800 unit. Dari jumlah tersebut akan distribusikan di 7 lokasi.

Dalam waktu dekat, lanjut Nanik, segera dibagikan di Solo 50 becak, dan Cirebon 100 becak. Selebihnya, bakal menyusul di wilayah lain, yakni Magelang, Pekalongan, maupun sejumlah kota lainnya.

“Becak listrik adalah program yang sudah lama diinisiasi Pak Prabowo sebelum nyapres. Sementara tahap pertama diberikan kepada pekerja usia 65 tahun keatas. Mereka sudah sangat sepuh, dan tenaganya berkurang,” tuturnya.

Keberadaan Becak Listrik diklaim oleh Nanik merupakan moda transportasi pertama di dunia. Sehingga, pihaknya bakal mengajukan regulasi baru kepada dinas terkait.

“Kami ajukan ke kapolri agar diberikan keringanan tidak perlu ada SIM, supaya memudahkan tukang becak. Soal kelayakan ini kami libatkan para ahli dari kampus, dan sudah diuji coba selama 3 bulan. Jika dirupiahkan bisa Rp 15 juta sampai Rp 20 juta per unit,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris TKN Nusron Wahid menjelaskan, pembagian Becak Listrik merupakan bagian dari upaya kesejahteraan rakyat. Bukti bahwa Prabowo peduli dengan wong cilik dan komitmen terhadap lingkungan energi hijau. 

Ini merupakanbukti bahwa pak Prabowo peduli dengan wong cilik, dan komitmen dengan terhadap lingkungan dengan energi hijau, tentu ini juga adalah langkah untuk menjawab isu isu pengentasan kemiskinan,” tandasnya.

Salah Satu Pengguna Becak Listrik Suprapto (70) asal Tulungagung berterima kasih lantaran dianggap telah meringankan beban pekerjaan sehari hari.

“Saya mengayuh tiap hari dari jam pagi sampai sore. Mempermudah pekerjaan, dan becak listrik ini membuat tidak lelah,” tandas Suprapto.