Menteri Gusti Ayu Minta Pemkab Jember Edukasi Orang Tua untuk Lindungi Perempuan dan Anak

Menteri PPPA RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati di Jember/RMOLJatim
Menteri PPPA RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati di Jember/RMOLJatim

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati meminta Pemkab Jember untuk terus melakukan pendampingan, mengedukasi para orang tua memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak.


Sebab, Jember menjadi Kabupaten dengan angka pernikahan dini tinggi di Jawa Timur, sehingga rentan terjadinya perceraian.

Demikian dia tegaskan saat memberikan arahan dalam acara dengan tema "Rembuk Perempuan, Anak, Disabilitas dan Lansia Menuju Masyarakat Inklusi" di Aula PB Soedirman Pemkab Jember, Rabu (21/2).

"Kami berharap Pemkab Jember, untuk terus melakukan pendampingan dan mengedukasi tidak hanya kepada guru, tapi juga kepada orang tua. Sebab, nantinya adalah orang tua, yang mendampingi dan mengedukasi anak-anaknya," kata Gusti Ayu, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Menurut dia, kemajuan teknologi informasi saat ini membuat anak-anak akan terhubung dengan dunia maya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga orang tua perlu waktu ekstra, supaya orang tua juga teredukasi memberikan pendampingan kepada anak-anaknya.

"Bagaimana mengisi waktu luang dengan baik serta mencegah mencegah pernikahan dini," ujarnya.

Salah langkah yang harus dilakukan, lanjut dia, Pemerintah Daerah harus berkomitmen dalam melestarikan budaya. Seperti mengaktifkan sanggar untuk mengisi waktu luang. 

Selain itu, orang tua juga bisa memantau konten-konten yang diakses anak-anaknya. "Mana yang boleh diakses dan mana yang tidak boleh, makanya orang tua punya waktu yang lebih untuk mendampingi anak-anaknya," tegasnya.

Acara rembuk perempuan, anak, desabiltas dan lansia ini, diawali dengan pengukuhan pengurus Forum Anak Jember (FAJ) oleh Wakil Bupati Jember, KH MB Firjaun Barlaman.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan launching Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) Kabupaten Jember serta penandatangan komitmen bersama Desa/Kelurahan ramah perempuan dan peduli anak, dan  lenandatanganan pakta integritas gerakan bersama Stop Perkawinan Anak.  

Dalam acara itu juga ada sebanyak 29 anak terdiri dari siswa SMP dan SMA dikukuhkan menjadi pengurus FAJ. Pengukuhan pengurus ini diharapkan bisa menjadi wadah di Jember untuk pemenuhan hak partisipasi anak.