Wabah Demam Berdarah Melonjak di Tulungagung, Warga Diimbau Waspada

Ilustrasi nyamuk demam berdarah/Ist
Ilustrasi nyamuk demam berdarah/Ist

Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Tulungagung mengalami lonjakan dalam tiga bulan terakhir.


Karenanya Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menerapkan kesiapsiagaan tinggi.

Hal ini disampaikan Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Tulungagung, Desi Lusiana Wardani di Tulungagung dikutip Minggu (7/4).

"Karena puncak DBD diprediksi terjadi pada April ini, masyarakat diimbau untuk waspada," kata Desi.

Disebutkannya, pada Januari kasus DBD yang tercatat dilaporkan ke Dinkes Tulungagung sebanyak 56 kasus. Sejak itu pergerakan kasus terus naik. Pada Februari dilaporkan ada 89 kasus DBD. Sementara pda Maret naik lagi dua kali lipat menjadi 196 kasus.

Bulan ini, pekan pertama April angka kasus baru hingga 5 April  2024 dilaporkan sebanyak 20 kasus.

Dalam kurun tiga bulan hingga pekan pertama April tersebut, Dinkes mencatat sudah ada sembilan orang meninggal dunia karena DBD.

"Untuk yang meninggal totalnya sembilan orang, dengan rincian Januari dua orang, Februari tiga orang, Maret empat orang," paparnya.

Dikatakan Desi, demam berdarah merupakan siklus lima tahunan.

Dengan kondisi cuaca saat ini, membuat nyamuk Aedes aegypti berkembang lebih cepat.

"Kami memprediksi puncak kasus DBD tahun ini terjadi pada April, sehingga kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada," tegasnya.