Sepanjang tahun 2018 ada ratusan wartawan yang dipenjara karena melakukan tugas jurnalistiknya. Jumlah itu adalah angka tertinggi yang tercatat selama beberapa tahun ini.
- Menkumham Mediasi Dualisme PWI, Keduanya Siap Rekonsiliasi
- Begini Cara Mensos Risma Salurkan BLT Agar Tidak 'Bocor'
- Jelang Tahun Politik, Mafud MD Sambangi Jatim
Menurut data tahunan CPJ tersebut, sejak 1 Januari hingga 1 Desember 2018, tercatat ada 251 wartawan di seluruh dunia yang dipenjara karena pekerjaan mereka. Lebih dari setengahnya berada di Turki, China, dan Mesir, di mana pihak berwenang menuduh para wartawan melakukan kegiatan anti-pemerintah.
Dalam data yang sama ditemukan, jumlah wartawan yang dipenjara karena tuduhan membuat berita palsu naik menjadi 28 orang pada tahun ini, bila dibandingkan dengan tahun lalu yang berjumlah 21 orang dan tahun 2016 yang berjumlah 9 orang.
Laporan itu juga mengkritik Presiden Amerika Serikat Donald Trump karena sering mencirikan liputan media negatif sebagai "berita palsu", sebuah frase yang juga digunakan oleh para pemimpin terhadap kritik mereka di negara-negara seperti Filipina dan Turki.
Data CPJ juga menemukan bahwa Turki masih menjadi negara paling buruk di dunia dalam hal kebebasan pers. Setidaknya ada 68 wartawan dipenjara karena tuduhan anti-negara pada tahun ini. Sedangkan di Mesir, ada setidaknya 25 wartawan yang masuk penjara karena tuduhan senada.
Turki sebelumnya mengatakan tindakan kerasnya dibenarkan karena upaya kudeta untuk menggulingkan pemerintah pada 2016. Sedangkan Mesir mengatakan tindakannya diambil untuk membatasi perbedaan pendapat diarahkan pada gerilyawan yang berusaha melemahkan negara.
Jumlah keseluruhan wartawan yang dipenjara versi CPJ sebenarnya turun 8 persen dari rekor tertinggi tahun lalu, yakni 272 wartawan. Namun totalnya tidak memperhitungkan wartawan yang hilang atau ditahan oleh aktor non-negara. CPJ mengatakan ada puluhan wartawan hilang atau diculik di Timur Tengah dan Afrika Utara, termasuk beberapa yang ditahan oleh pemberontak Houthi di Yaman. [bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tim Pemenangan Bonus Pantau Aktivitas ASN, Antisipasi Politik Praktis di Pilkada Kota Madiun
- PDIP: Ganjar-Mahfud MD Ditetapkan Bagi Kepentingan Bangsa dan Negara, Bukan Kepentingan Keluarga
- DPRD Jatim Minta Kader Jumantik Pro Aktif Cegah Wabah DBD