Pengerjaan renovasi rumah tidak layak huni (Rutilahu) Program TMMD (TNI Manunggal Masuk Desa) ke-124 tahun 2025 terus berjalan sesuai akses jalan.
- TMMD Ke-124, Kodim Jember Kebut Pengerjaan Rutilahu dan MCK Mushala Darus Salam
- Mayjen TNI Rudy Saladin Dampingi KSAD Tutup TMMD ke-122 di Kediri
- Pemkab Kediri Bersama TNI Bangun Desa Pagung Melalui Program TMMD
Semua program pembangunan masih dalam proses pengerjaan, ada yang sudah sampai pengerjaan atap rumah dan ada yang masih dalam pengerjaan pondasi rumah.
TNI bersama masyarakat setempat bahu membahu mengerjakan pembangunan rumah. Salah satunya milik pasangan suami istri, Sanija (70) dan Jumali ( 75) warga Desa Plalangan Kecamatan Kalisat.
Lokasinya berada di pelosok, dekat perbatasan Dusun Sumberanget Desa Ledokombo Kecamatan Ledokombo, berjarak sekitar 25 KM dari pusat kota Jember. RMOLJatim harus menyusuri jalan setapak, jalan makadam untuk sampai lokasi, sekitar 4 kilometer ke arah utara Posko TMMD ke-124 Kodim 0824/Jember.
Pasangan suami istri masuk kategori lanjut suai kemudian menyambut ramah.
"Kami sudah menikah selama 27 tahun, namun masih belum dikasih keturunan," kata Sanija didampingi suaminya, Jumali, mengawali ceritanya, dikutip RMOLJatim, Kamis, 15 Mei 2025.
Ia sudah lama ikut suaminya sejak menikah. Ia sendiri berasal dari Desa Sumberjambe Kecamatan Sumberjambe, Jember.
Meski kondisi ekonomi sangat terbatas dan tinggal di rumah bambu berlantai tanah, ia bersyukur masih bisa berlindung dari sengatan matahari dan terpaan air hujan.
Rumah tersebut warisan dari mertuanya, namun yang satu buat sendiri, meski berasal dari anyaman bambu. Sering berjalannya waktu, dinding dan atap rumah sering rusak, namun tak langsung diperbaiki, karena faktor ekonomi. Baru diperbaiki, kalau sudah ada rejeki dan memiliki uang.
Terbersit keinginan memiliki rumah tembok, namun pikiran itu mereka buang jauh-jauh.
"Jangankan untuk bangun rumah, buat untuk makan saja susah. Hasil kerjanya hanya dicukup-cukupkan untuk makan," katanya.
"Bangun rumah tembok sendiri, kami rasa tidak mungkin mampu. Alhamdulillah, kami dapat bantuan rumah tembok," sambungnya.
Meski tidak dikaruniai anak ia tetap bersyukur, apalagi diusia senja mendapatkan rumah tembok, yang nyaman, menjadi tempat tinggalnya bersama suaminya.
Ia mendoakan yang memberikan bantuan, pemerintah Kabupaten Jember dan TNI, bisa sukses dalam menjalankan tugas sehari -hari, selalu sehat dan selamat di dunia hingga akhirat.
Ia juga menjelaskan pekerjaan sehari-hari sebagai buruh tani, sebuah perusahaan swasta. Dalam seminggu hanya bekerja 2 hari, dengan upah hanya Rp 30 ribu sampai waktu Dzuhur. Seminggu hanya mendapatkan Rp60 ribu, tentu sangat jauh dari kata cukup
"Alhamdulillah, terima Kasih, pemerintah dan TNI Kodim Jember yang telah membantunya," katanya dengan bahasa Madura.
Sementara Babinsa Desa Plalangan, Kopral Kepala Luluk Eko Purnomo menjelaskan ada 30 rumah yang dalam proses pembangunan. Ada yang sudah penyelesaian hingga atap dan ada yang pengerjaan pondasi.
"Penyelesaian hingga atap genteng, ada 7 rumah, masih pasang bata merah tinggal 2,5 meter ada 5 rumah, sisanya sudah pengerjaan pondasi," katanya.
Ia menjelaskan bahwa progres rata-rata pembangunan 30 unit rumah sudah mencapai 40 persen.
Sedangkan Dansatgas TMMD 124 Kodim 0824/Jember, Letkol Arm Indra Andriansyah menyatakan akan terus memantau progres kegiatan TMMD ini. Langkah ini sebagai upaya meningkatkan Kesejahteraan masyarakat.
Program TMMD Jember ke 124 ini tidak hanya Rutilahu, tapi juga infrastruktur yang berkaitan langsung dengan hajat hidup warga desa Plalangan.
"Ada PJU, Kolam ikan, sarana dan prasarana kesehatan dan olah raga seperti Joging track. Untuk joging track pencapaiannya sudah 95 persen," katanya. (Adv)
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- TMMD Ke-124, Kodim Jember Kebut Pengerjaan Rutilahu dan MCK Mushala Darus Salam
- Mayjen TNI Rudy Saladin Dampingi KSAD Tutup TMMD ke-122 di Kediri
- Pemkab Kediri Bersama TNI Bangun Desa Pagung Melalui Program TMMD