Polresta Malang Kota merazia balapan liar di dua lokasi, Kamis (7/5/2020). Masing-masing di Jalan Rajasa dan Jalan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
- Ustaz Tengku Zulkarnain Meninggal Dunia Usai Positif Covid-19
- Gagalnya Rapat Paripurna Perubahan APBD Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2023 Karena Fraksi PDIP Tidak Hadir
- Sukses Lakukan Pemisahan Kembar Siam Asal Ngawi, Pj Gubernur Adhy Puji Konsistensi RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Sebanyak 62 pembalap liar dan 38 unit sepeda motor diamankan. Mereka digiring dan diangkut pakai truk polisi ke Mako Polresta Malang Kota.
Para pembalap liar yang diamankan itu menjalani protokol Covid-19. Mereka disemprot disinfektan dan melakukan rapid test atau ukur suhu tubuh.
Hasilnya ada 10 pemuda berusia sekitar 18-22 tahun itu yang ditemukan bersuhu tinggi atau di atas normal. Suhu mereka lebih dari 38 derajat celcius. Sehingga mereka harus menjalani pemeriksaan tes lanjutan.
Hal itu diakui Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata. "Itu demi keamanan dan ketertiban," jelas dia saat didampingi Kasubag Humas Polresta Malang Kota, Iptu Ni Made Seruni Marhaeni.
Dijelaskan dia bila 62 pemuda yang diamankan dari arena balapan liar itu dari berbagai daerah. Sebab ada beberapa orang dari luar Kota dan Kabupaten Malang.
Menurut Leonardus Simarmata, aksi balapan liar itu terdeteksi lewat media sosial (Medsos). Selain itu berdasarkan laporan dari masyarakat.
"Setelah kami intai, ternyata benar. Mereka melakukan aksi balapan liar di dua tempat. Makanya kami razia mereka," jelas dia.
Setelah dirazia, kata dia, ada 62 pemuda yang diamankan. Polisi juga mengamankan 38 unit sepeda motor.
Para pembalap liar yang Diamankan itu, kata dia, harus menjalani protokol Covip-19. "Ternyata ada beberapa orang yang suhu tubuhnya tinggi. Sehingga pada mereka dilakukan rapid test.
Juru bicara tim Satgas Covid-19 Kota Malang, dr. Husnul Muarif mengakui hal itu. Hanya saja menurut dia, sepuluh pemuda yang menjalani rapid-test tersebut aman dari Covid-19.
"Sebanyak 10 pemuda itu hasil rapid testnya non reaktif semua. Jadi masih aman dari Covid-19," terang pria yang juga menjabat sebagai Kabid Pemberantasan Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kota Malang.
Meski begitu, kata Husnul, para pemuda yang ditest tersebut harus diistirahatkan sebentar. Itu untuk dilihat suhu pastinya.
"Jadi, mereka diukur suhunya lalu diistirahatkan sebentar. Setelah itu diukur lagi. Hasilnya mereka aman walaupun suhunya 38 derajat celcius," tandas Husnul.[ah]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Teatrikal Pahlawan Dalam Nadi, Gambarkan Sosok Pejuang Surabaya Masa Kini
- Bupati Hendy Serahkan Ratusan SK PPPK di 35 OPD Pemkab Jember
- Temui Khofifah, Pemuda Muhammadiyah Apresiasi Kinerja Membangun Harmoni di Jatim