Sebanyak 80 Warga Negara Asing (WNA) asal China yang ditangkap Polda Metro Jaya, melakukan penipuan terhadap sesama warga negara China yang tinggal di Tiongkok. Artinya, tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban.
- Ini Modus Penipuan Tiket Konser Coldplay Palsu di Instagram
- Terdakwa Harry Sidabukke Dapat Jatah Kuota 1,5 Juta Paket Bansos
- KPK Terus Buru Harun Masiku dan 3 DPO di Era Pimpinan Sebelumnya
"Jadi tidak ada warga negara RRC yang ada di Indonesia menjadi korban," kata Yusri.
Ke 80 WNA China itu, sambung Yusri, hanya melakukan tindak pidana penipuanya di Indonesia. Mereka dapat terungkap setelah adanya laporan dari WNA asal China.
"Korbanya (dari) China semua. Dan pelapornya juga orang sana," tegas dia.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Iwan Kurniawan menjelaskan pihak kepolisian hanya melakukan penangkapan setelah ada permintaan dari pemerintah China melakui Kedutaan Besar-nya di Indonesia.
"Kami (hanya) menerima permohonan dari China dan Kedubes China untuk membantu dilakukan penangkapan kasus penipuan online ini, dimana banyak yang jadi korban warha China," terang Iwan usai melimpahkan 80 WNA China ke pihak Imigrasi di Mapolda Metro Jaya, Kamis (28/11).
Usai menerima laporan tersebut, sambung Iwan, pihaknya kemudian melakukan penyelidikan selama hampir tiga bulan, dan ditemukanlah enam lokasi yakni di Griya Loka, BSD, Mega Kebon Jeruk, Kemanggisan, Pantai Indah Kapuk, Perum Intercon, dan Bandengan Tambora sebagai tempat mereka beroperasi melakukan tindak pidana penipuan.
"Dari hasil pemeriksaan kami hanya ada 80 yang diduga terlibat penipuan online. Sesuai koordinasi kami dengan Divhubinter Polri dan juga Imigrasi direncanakan 80 ini akan kita serahkan ke Imigrasi untuk proses lebih lanjut," urai Iwan.
Iwan menambahkan, dari penangkapan itu 91 orang diamankan, enam orang diantaranya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). Namun, dari hasil pemeriksaan, WNI yang diamankan tidak terlibat langsung melakukan tindak pidana penipuan.
"Peran mereka hanya menyiapkan akomodasi seperti beli makanan, antar ke luar dan lain-lain," pungkas Iwan.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Lolos OTT, KPK akan Panggil Bupati Sidoarjo Gus Mudhlor
- Penyelamatan Aset Makin Masif, Pemkot Surabaya MoU dengan Kejari Tanjung Perak
- Pihak Tertangkap Tangan di Semarang akan Tiba di KPK Malam Ini