Zulkifli Hasan yang berniat kembali menjadi ketua umum PAN untuk kedua kalinya akan memotong sistem kaderisasi yang ada di PAN.
- Pertarungan Putra-putri Presiden Menuju 2024: Gibran Keok, AHY Perkasa
- Gerakan Pangan Murah Terus Digenjot Untuk Kemudahan Masyarakat Indonesia Peroleh Pangan Pokok dengan Harga Wajar dan Berkualitas
- Saran Tanri Abeng, Direksi BUMN Yang Merangkap Komisaris Di Anak Usaha Jangan Digaji Dobel
Analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin berpendapat, tradisi yang sudah berjalan di PAN sudah semestinya dijaga.
"Kita tahu pasca reformasi PAN yang terdepan kan dalam menggolkan demokrasi baik dalam membangun pengkaderan. Harusnya kebiasaan baik itu harus dilanjutkan, agar pengkaderan tidak tersumbat, tidak mandek," ujarnya, Kamis (5/12).
Agar proses kaderisasi yang sudah dibangun terus berjalan, Ujang berharap kepada Zulhas panggilan akrab Zulkifli Hasan, untuk mempersilakan kader lainnya menjadi mencalonkan diri jadi ketum pada Kongres awal tahun nanti.
"Ya legowo saja, berikan kepada kader yang lain. Agar apa, agar proses kaderisasi yang sudah dibina oleh ketua umum yang lama itu terbangun, tidak terputus begitu," ucap Ujang.
Namun demikian, Ujang ragu dengan sikap Zulhas bakal mengalah. Pasalnya, Wakil Ketua MPR itu mengklaim didukung 28 DPW, dan gelagat politiknya yang diduga menekan pengurus DPD.
"Persoalannya kan ini yang dibangun jiwa kekuasaan. Kalau kekuasaan tentu akan memotong proses kaderisasi, memotong semua hal dan tradisi yang baik di PAN," tutup Ujang, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Khofifah Makan Siang Bersama Karyawan PT Kedawung, Dukung dan Lindungi Industri Manufaktur Serap Banyak Tenaga Kerja
- Sandiaga Uno dan Nadiem Makarim, Termasuk Pembantu Jokowi yang Hartanya Turun Drastis Selama Pandemi
- Rp 500 Triliun Anggaran Habis untuk Rapat, Achsanul Qosasi: Pengentasan Kemiskinan dan Bansos Berbeda