Keluarga Presiden Joko Widodo memiliki hak yang sama dalam setiap gelaran pesta demokrasi. Mereka berhak untuk memilih juga dipilih.
- Semula untuk Kuatkan MPR, PKB Sayangkan Isu Amandemen jadi Melebar Tentang Masa Jabatan Presiden
- Bersama Ribuan Ulama hingga Santri se-Jatim, Ganjar Pranowo Hadiri Halal Bihalal
- Sepanjang Pandemi, Pemerintah Take Down 2.136 Hoax Vaksinasi
Hanya saja, dia mengingatkan agar orang tua Jan Ethes dan Sedah Mirah itu untuk menahan diri berkecimpung di pilkada. Keduanya perlu menunggu Jokowi lengser agar tidak ada anggapan publik yang menyebut kemenangan mereka karena bantuan penguasa.
"Baiknya mereka bersabar hingga bapaknya (Jokowi) lengser. Agar mereka punya alasan untuk mengatakan memenangi pilkada dengan keringat sendiri,†tegasnya dalam akun Twitter pribadi, Kamis (5/12).
Minimal, sambungnya, Gibran dan Bobby tidak membuat repot para pembantu Jokowi. Seperti Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang harus berkomentar dan meluruskan bahwa keikutsertaan mereka bukan upaya Jokowi membangun dinasti politik.
Sebab terkadang mantan panglima TNI itu terlihat canggung atau rikuh dan ketegasannya hilang saat harus meluruskan.
"Paling kurang tak membuat Moeldoko rikuh dan ketahuan bodoh,†sindirnya.
Moeldoko sebelumnya harus meluruskan bahwa rencana Gibran dan Bobby maju di pilkada bukan bagian dari upaya Jokowi membangun dinasti politik.
Dia menyebut bahwa Gibran dan Bobby sah ikut pilkada lantaran punya hak yang sama. Moeldoko juga memastikan Istana tidak akan ikut campur dalam proses pencalonan
"Istana tidak ikut campur, itu kan balik lagi hak politik seseorang. Terserah, kami enggak boleh," tuturnya, seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Hari Kesehatan Mental Sedunia, Khofifah Ajak Masyarakat Tingkatkan Mitigasi, Empati dan Kepedulian Terhadap Sesama
- Suharso Monoarfa Didesak Mundur
- Mediasi Hari Kedua, Ketum Partai Ummat Berhadapan Langsung dengan Ketua KPU RI