RMOLBanten. Kehadiran Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) diharapkan bisa memantau jaringan teroris lewat media sosial.
- Berkat Rekaman CCTV, Dua dari Empat Pelaku Curanmor asal Kenjeran Akhirnya Tertangkap
- GLDC Bengkulu Apresiasi Polres Kepahiang Amankan OTT
- Berkas Perkara Lengkap, Dadan Tri Yudianto Segera Diadili Kasus Suap Perkara di MA
Ini mungkin masih dalam proses ya. Jadi saya belum bisa saya menjawab sekarang,†ungkap Kepala BSSN Djoko Setiadi usai bertemu Mendagri Tjahjo Kumolo di kantor BSSN, Jakarta, Jumat, (18/5).
Ia menyebut, BSSN ini merupakan lembaga baru yang kinerjanya masih butuh penyesuaian baik internal maupun eksternal.
Kan baru dibentuk ini BSSN. Baru jadi. Kami sedang menyiapkan masa transisi dari Lemsaneg jadi BSSN nanti segera kami tunjukkan kepada bangsa ini bahwa kami sudah siap bekerja,†ujarnya.
Penyebaran terorisme lewat jejaring media sosial menurut LIPI sangat marak. Hal ini yang sejatinya harus bisa dicegah oleh BSSN agar tidak meluas, sekaligus mampu menangkap pelakunya.
Namun saat didesak hal tersebut, Djoko justru berkilah bahwa tanggung jawab memerangi terorisme bukan dari pemerintah dan aparat keamanan saja melainkan seluruh komponen bangsa.
Seluruh komponen lah wajib hukumnya untuk peka dan membantu pemerintah dalam rangka menyiapkan keamanan dari gangguan terorisme,†pungkasnya. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gegara Tagih Utang, Suami dan Istri Dibacok Peminjam Uang
- Transaksi Sabu di Jalan Kunti, Pengedar Asal Bulan Banteng Disergap Polisi
- KPK akan Panggil Pejabat Pajak yang Anaknya Aniaya Putra Petinggi GP Ansor