. Partai Golkar dinilai sukses melakukanrebrandingdari sebuah partai yang citranya kurang profesional dan penuh ‘masalah’ menjadi partai yang lebih mengedepankan profesionalitas.
- Tak Ada Nilai Urgensi, Pejabat Kementrian dan Legislatif Harusnya Tak Perlu Kendaraan Patwal
- Premium Bakal Dihapus, Profesor Didik Rachbini: Emang Pertamax Ramah Lingkungan?
- Relawan Anies dan Ganjar Geser Dukungan ke Prabowo-Gibran
Setidaknya demikian pendapat Thomas Bambang Pamungkas, pengamat komunikasi politik dari Universitas Nasional (UNAS) Jakarta seperti dilansor Kantor Berita RMOL, Rabu (14/8).
"Airlangga adalah politisi yang memiliki keahlian mendalam di bidangnya, yaitu bidang industri. Retorika politik yang dia bawakan selama ini, ya retorika seorang profesional.â€
Thomas menambahkan, gaya itulah yang membedakan Airlangga dari kebanyakan politisi di tanah air dan ternyata justru menjadi kunci sukses rebranding Golkar
Menurut Thomas, tidak mudah bagi sebuah organisasi untuk bisa keluar dari citra buruk akibat masalah-masalah hukum atau etika yang dialami elitnya. Hanya pemimpin yang dianggap baik dan cakap secara internal maupun eksternal yang mampu memulihkan kembali citra organisasi tersebut.
Airlangga dinilainya sebagai sosok ideal yang telah membuktikan diri mampu membawa Golkar keluar dari himpitan masalah.
"Elektabilitas Golkar jatuh sekali saat Novanto dan Idrus terkena kasus. Untunglah dipimpin Airlangga, perolehan kursi Golkar walau masih lebih rendah dari Pileg 2014, tapi tak menukik terlalu tajam,†lanjutnya.
Publik, kata Thomas, melihat sosok Novanto dan sosok Airlangga sebagai figur yang kontras.
"Dalam aspek komunikasi verbal, Novanto itu kalau bicara mutar-mutar. Airlangga ini clear, jelas, tegas, tapi tone-nya netral, santun. Itu yang disukai publik,†lanjutnya.
Rebranding Golkar sebagai partai profesional, cocok dengan kebutuhan untuk menggaet suara milenial di Pemilu 2024. Thomas melihat, publik milenial ‘kelewat’ kritis terhadap politik. Retorika apapun yang dibawakan politisi, harus bisa disampaikan secara bernas dan mengasyikkan.
"Di antara nama-nama yang muncul sebagai kandidat Ketum Golkar saat ini, Airlangga yang gaya komunikasinya paling bernas sekaligus asyik."
Thomas menduga, gaya komunikasi itu tercipta karena tradisi intelektual yang bagus. "Ia punya kebiasaan berdiskusi secara rileks sejak menempuh pendidikan di UGM dan Australia,†tandas Thomas. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Komisi II Merasa Aneh, Keinginan JK Dan Tjahjo Kumolo Saat Evaluasi Pemilu 2019 Tidak Dijalankan
- Sekjen Hasto Yakin Pasangan Risma-Gus Hans Menang di Pilgub Jatim 2024
- PKB Kota Probolinggo Tolak Rekomendasi Bakal Calon Wakil Walikota dari PDIP