. Pelaksanaan musyawarah nasional (munas) Partai Golkar dipandang tidak perlu dipercepat. Ajang untuk memilih ketua umum partai itu sebaiknya tetap dilaksanakan sesauai jadwal, yaitu pada akhir tahun 2019.
- Pastikan Akan Maju Kembali di Pilgub Jatim 2024, Khofifah Dapat Dukungan dari LDII
- Lima Komisioner KPU Banyuwangi Dampingi Dua Paslon Bupati-Wabup Tes Kesehatan
- Kunjungi Kiai Muzakki Syah Jember yang Sedang Sakit, Prabowo Tawarkan untuk Dirawat Dokter Terawan di Jakarta
Akbar mengingatkan kembali bahwa keputusan munas untuk akhir tahun sudah menjadi kesepakatan bersama. Hanya saja, tanggal pelaksanaan yang belum dipastikan.
"Munas sudah disepakati sejak awal, bahwa penyelenggaraan pada akhir tahun 2019, katakanlah sekitar Desember. Itu yang menjadi pedoman kita itu yang menjadi pegangan kita," jelasnya.
Hingga saat ini dua nama kuat menjadi calon ketua umum partai Golkar, yakni Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo.
Soal dukungan, Akbar tak segan menyebut nama Airlangga. Menurutnya, Menteri Perindustrian itu layak untuk melanjutkan kepemimpinan di partai beringin
"Walaupun suara Golkar 2019 mengalami penurunan, satu hal yang patut saya apresiasi kepada dia adalah dia berhasil tetap mempertahankan Golkar sebagai dua besar," pungkas Akbar seperti dilansir Kantor Berita RMOL. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Yayasan Majelis Taklim Surabaya Jelaskan Pidato Megawati dan Pentingnya Manajemen Keluarga
- Sikapi Insiden Wadas, KSP: Pemerintah Berikan Akses Komnas HAM Lakukan Penyelidikan
- Penuhi Aspirasi Kader, Demokrat Pecat Pengkhianat