Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung diminta untuk segera dihentikan. Pasalnya, proyek dengan nilai investasi 6,071 miliar dolar AS itu terlalu dipaksakan.
- Khofifah Tawarkan Gudang Berpendingin SIER kepada Investor Perikanan Maluku
- bank bjb Hadirkan Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek, Aman dan Untungkan Nasabah
- Diluncurkan di 48 Negara, Aplikasi Pembunuh UMKM Asal China ini Mulai Menembus Indonesia
Dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Sri Bintang mengatakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang tetap dikerjakan itu tidak membawa keuntungan bagi masyarakat. Selain itu, hanya membuat jalanan di sekitarnya bertambah macet.
Hemat dia, pemerintah sebaiknya fokus memperbaiki kereta yang ada agar lebih maksimal ketimbang jor-joran membangun infrastruktur baru.
"Itu harus disetop. Kerugiannya lebih besar. Lebih baik perbaiki rel-rel kereta yang ada biar bisa cepat. Bogor Jakarta saja kok nggak diperbaiki. Diperbaiki dulu itu, di mana ada persimpangan jalan. Bikin semua jembatan kereta api itu naik supaya jalan lancar seperti yang terjadi di Cikini misalnya. Ini yang harus dilakukan di Jakarta-Cirebon," pungkasnya.
Proyek ini digarap oleh konsorsium tujuh perusahaan dengan nilai kontrak 4,07 miliar dolar AS di mana hanya satu kontraktor yang berasal dari Indonesia yakni PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan porsi 30 persen. Selebihnya adalah perusahaan Tiongkok.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bank bjb Raih Penghargaan Mitra Bayar Terbaik dari Asabri
- Ratusan UKM Kediri Ikuti Program 'PAKE SUMPID'
- Fasilitasi Penawaran SBR 011, bank bjb Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional