RMOLBanten. Teror bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya
beberapa waktu lalu dinilai sebagai pemantik aksi lanjutan di sejumlah
daerah.
- Dugaan Penistaan Agama Holywings, Polisi Diminta Tidak Berhenti di 6 Tersangka
- KPK Libatkan Interpol, Ancam Pidana Pihak Yang Sembunyikan Harun Masiku
- MAKI Gugat KPK, Refly Harun: Jadi Preseden Baru Penegakan Hukum
Menurutnya, jika Surabaya mendapat serangan teror maka daerah lain pun bisa mendapat serangan.
Ali yang merupakan perakit bom dari kelompok Jaringan Islamiyah (JI) itu menyebut bahwa Surabaya merupakan daerah yang cocok sebagai miftahusro daerah pemantik.
"Di Surabaya, bahan baku juga gampang didapat. Bahan-bahan kimia dijual secara legal di sana," ungkapnya di Gedung LIPI, Jakarta, (17/5).
Lebih lanjut, Ali menjelaskan karena mudahnya bahan, Surabaya menjadi tempat untuk merakit bom, bahkan bahan peledak dalam peristiwa bom Bali I dirakit di Surabaya. Selain itu di Surabaya juga banyak tersedia SDM yang berkualitas untuk menjalankan aksi tersebut.
"JI, JAT (Jamaah Ansharut Tauhid) dan JAD (Jemaah Ansharut Daulah) banyak yang menyeberang ke Surabaya, kota ini jadi produksi teroris yang baik dan sangat bergengsi bagi mereka," tandasnya. [dzk
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ditjen Imigrasi Resmi Cekal Istri Ferdy Sambo Pergi ke Luar Negeri
- Periksa Dirut PT KCIC, KPK Buka Kemungkinan Dalami Kasus Dugaan Suap Proyek Kereta Cepat
- Makelar Tanah Tipu Warga Sidoarjo Hingga Rp 225 Milyar