. Pemerintah Daerah Jawa Timur melalui Gubernur, Khofifah Indar Parawansa dan juga Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menyampaikan permohonan maaf kepada warga Papua yang mendapatkan diskriminasi rasial oleh warganya.
- Sekjen Kementan Kasdi Subagyono Langsung Ditahan, KPK Minta Syahrul Yasin Limpo dan M Hatta Kooperatif
- Panglima Andika Perkasa Perintahkan Proses Hukum Brigjen TNI Penembak Kucing
- KPK Geledah Ruang Kerja Pemprov Jatim, Gubernur Khofifah: Ada Flashdisk yang Diambil Dari Ruang Sekda
"Itu (permintaan maaf) tentu saja tidak cukup. Cuma itu langkah positif yang harus diapresiasi ya,†ungkap peneliti Amnesty International, Papang Hidayat di kantor Kontras, Jalan Kramat II, Jakarta Pusat, Selasa (20/8).
Dibanding permintaan maaf, ia berharap Pemprov Jawa Timur dan Pemkot Surabaya harus mampu mencegah praktik diskriminasi dan menjamin hak mahasiswa Papua.
Hal itu bisa dilakukan dengan cara blusukan atau meninjau langsung ke lapangan guna menjamin keamanan serta jaminan hak yang diperoleh mahasiswa Papua.
"Hak mendapatkan tempat tinggal, hak mengakses pendidikan, hak untuk berorganisasi. Kalau mereka (terkena) pidana ya biar polisi (menangani). Namun jangan pukul rata satu anak Papua masalah semua orang Papua di stigma menjadi kriminal. Itu rasisme,†tandasnya.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gangster Pembunuh Kader GP Ansor Sidoarjo Ditangkap Polisi
- Mantri BRI Unit Umbulsari Jember Jadi Tersangka Langsung Dipecat
- Jangan Cuma Dibubarkan, Satgassus Merah Putih Juga Harus Diinvestigasi