Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, itulah ungkapan yang disampaikan Ellyana Intan Ningtyas, seorang anak tukang bakso di Surabaya yang diterima menjadi pegawai Kejaksaan.
- Jelang HPN, Jurnalis Ponorogo Lakukan Fogging dan Bagi Cupang
- Pemkot Gelar Sertijab Wali Kota Surabaya Kepada Pelaksana Harian Wali Kota
- Ribuan Warga Jatim Dambakan Sosok Ganjar-Mahfud: Indonesia Butuh Pemimpin Tegas
Untuk mewujudkan cita-citanya itu, Elly sapaan akrabnya mengaku telah dua kali mengikuti tes kejaksaan dan gagal. Namun pada pendaftaran ketiga tahun 2021, Elly baru diterima menjadi abdi negara.
"Setiap ada pembukaan saya daftar, biarpun tahun lalu gagal mungkin belum rejeki saya, setiap kegagalan saya intropeksi kekurangan saya dan berusaha lebih keras lagi untuk belajar, apalagi teman saya yang anak juru parkir bernama Mike dan anak penjual kopi bernama Petir yang saat itu daftar bersama sama saya tahun 2020 sudah diterima terlebih dahulu sebagai PNS Kejaksaan RI, sehingga hal tersebut juga menjadi motivasi saya untuk terus mencoba tanpa patah semangat dan Alhamdulillah Tahun 2021 ini Allah menakdirkan saya diterima sebagai CPNS Kejaksaan," ungkap Elly sapaan akrabnya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (11/1).
Ely juga menuturkan sebenarnya pihak keluarga sendiri sempat pesimis dengan cita-citanya untuk menjadi pegawai Kejaksaan, terlebih keluarganya juga mendapatkan informasi simpang siur orang orang bahwa kalau mau menjadi pegawai negeri harus punya konekasi dan dana agar bisa diterima menjadi Pegawai Kejaksaan.
"Saya modal tekad dan niat, saya bilang sama orang tua saya, biar saya sendiri yang coba, saya jalani cukup dengan doa, insyaAllah. Alhamdulillah, terkabul dengan doa orang tua," tambah Elly.
Setiap harinya, Elly bekerja di salah satu tempat foto copy di daerah waru Sidorajo selain itu juga selepas bekerja dan sepulang bekerja ely membantu orang tuanya untuk mempersiapkan jualan bakso.
Sang ayah, Tukiman yang biasa di panggil Jo Bakso, mengungkapkan kalau putrinya sudah lama bercita-cita menjadi Pegawai Kejaksaan, bahkan sejak usianya masih 11 tahun. Namun, Tukiman awalnya merasa tidak mampu mendukung keinginan anaknya untuk menjadi Pegawai Kejaksaan, karena Tukiman hanyalah seorang pedagang kecil yang setiap harinya menjajakan bakso keliling menggunakan gerobak.
Hingga kini pun ia cuma bisa mengontrak di hunian sederhan di daerah Wonocolo belakang Jatim Expo, tetapi karena tekad Putrinya sangat kuat dan anaknya rajin maka tukiman hanya bisa mendoakan semoga keinginan putrinya terkabul.
"Saya sudah berjualan bakso sekitar 23 tahun, keliling dorong gerobak dan mangkal pinggir jalan dipindah-pindah," pungkas Tukiman.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sempat Terhenti di Bulan Ramadan, Pemkot Surabaya Kembali Gelar Baksos Pelayanan Kesehatan dan Bazar UMKM
- Dampak Larangan Mudik, Angkutan Penyeberangan PT DLU Alami Penurunan Hingga 90 Persen
- Kurangi Banjir, Gubernur Khofifah Resmikan Penambahan Kapasitas Pompa dan Genset di Pintu Air Kuro Lamongan