Politisi Demokrat Andi Arief melontarkan sindiran pedas atas gejala politik terjadi belakangan ini. Mulai pelarangan Ustaz Abdul Somad (UAS) berceramah di lingkungan kampus Universitas Gajah Mada (UGM) dan insiden perilaku kasar anggota DPR PDIP, Arteria terhadap Prof Emil Salim dalam acara Mata Najwa bertajuk "Ragu-Ragu Perppu†yang disiarkan Trans7, Rabu (9/10) malam.
- Jaga Kedamaian Umat Jelang Pemilu 2024 di Jawa Timur, Demokrat Inisiasi Tambah Anggaran Untuk NU dan Muhammadiyah
- Dewan Kehormatan PWI: Wartawan Harus Jaga Jarak Saat Kontestasi Pilkada 2020
- GLDC, Relawan Ganjar Bidang Reformasi Hukum Siap Kawal Visi Reformasi Hukum
Selain itu Andi juga melontarkan sindiran pedasnya kalau dulu Prof Emil Salim bersikap kritis terhadap isu korupsi rezim Soeharto, saat ini justru Emil Salim mendapat perlakuan kasar seorang anggota PDIP yang terindikasi melemahkan lembaga antirasuah.
"Dulu, para menteri dihadang mahasiswa kalau berkunjung ke UGM, sekarang rektor melarang ceramah kritis karena mau jadi menteri. Dulu, Pak Emil Salim kritis pada Soeharto soal korupsi, sekarang Pak Emil dihajar anggota DPR PDIP yang ngotot melemahkan lembaga antikorupsi," demikian komentar Andi Arif dalam unggahan di akun media sosialnya dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (10/10).
Andi juga menceritakan bahwa dahulu UGM selalu hadir dan menjadi rumah besar untuk semua pihak yang memiliki gagasan walau aparat ketika itu selalu berusaha mencuri dengar dan mengawasi semua gerak-gerik kegiatan kampus.
"Bahkan dulu, belajar dan ceramah tentang Marxisme, Islam kiri dan yang sampai pailng kanan dilindungi pihak kampus. Meski aparat terus mengintip," ungkapnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Legislator PKS: Kita Enggak Tahu Tiba-tiba Terbit Permendikbud
- Projo Tegaskan Jika Jokowi Tidak Pernah Menyebut Nama Ganjar di Hadapan para Relawan
- Duet AH-AHY Bisa Terwujud Jika Berkoalisi dengan Partai Islam