Seharusnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menetapkan "darurat corona" karena wabah virus corona baru atau Covid-19 telah menyebar dan memakan korban banyak orang.
- Bukan Tunggu Arahan, Capres KIB Didiskusikan dengan Jokowi Sebelum Ditetapkan
- Pilpres Prancis 2022: Macron Unggul 56 Persen, Le Pen Legowo dan Mengaku Tidak Dendam
- Din Syamsuddin Pertanyakan Data Tiga Ribu Orang yang Masuk Kategori Jihadis
Yang justru aneh, pemerintah malah melibatkan intelijen dalam penanganan wabah virus corona ini.
Ketua DPP Partai Gerindra, Iwan Sumule mengatakan, penanganan corona di tanah air sangat aneh. Yaitu, pelibatan intelijen.
"Di semua negara, untuk menghadapi virus corona, pemerintahnya melibatkan dan memobilisir dokter, ilmuwan dan lab RS, di sini yang terjadi kayak begini, libatkan intelijen," tulis dia di akun Twitter @IwanSumule, Sabtu (14/3).
"Lama-lama publik dibikin sakit (jiwanya). Iya gak sih?" ujar Iwan Sumule. Kera lihat yang baik.
Virus mematikan yang diidentifikasi pertama kali di Kota Wuhan, China ini sudah dinyatakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai sebuah pandemik.
Tidak kenal ampun, virus ini bahkan telah menjangkiti hampir 130 ribu orang di dunia, mulai dari masyarakat biasa hingga kalangan artis dan pejabat.
Sebelumnya Presiden Jokowi mengatakan pihaknya menangani wabah virus corona melibatkan intelijen.
"Dalam dua hari saya sudah mendapatkan 80 nama, yang berada di klaster ini. Dalam dua hari dari tim reaksi cepat dari Kemenkes, dibantu intelijen BIN dan Polri," klaim Jokowi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dewan Pers Bantah Tuduhan Terima Gratifikasi dari Ferdy Sambo
- PAN: Koalisi Bersatu Tidak Eksklusif, yang Ingin Menjauhi Politik Identitas Kami Terima
- Airlangga Temui SBY dan Elite Demokrat