Wacana menghapus UN pernah mencuat di masa Anies menjabat sebagai Mendikbud di tahun 2015. Saat ini wacana tersebut muncul lagi di era Nadiem Makarim.
- Ilham Saputra Resmi Ditunjuk Sebagai Ketua KPU RI Definitif
- Gelar Haul ke-13 Gus Dur, Himpunan Santri Selipkan Doa Agar Ganjar Jadi Presiden 2024
- Survei Indopol: 68,2 Persen Masyarat Puas Kinerja Pemprov Jatim Atasi Covid-19
"Saat UN menjadi satu-satunya penentu kelulusan, banyak siswa yang distress dan penuh dengan tekanan. Hal itu akhirnya memicu terjadinya kecurangan-kecurangan, itulah yang ingin kami evaluasi," ucap Anies pada 23 Januari 2015 silam.
Sayangnya, wacana tersebut tidak terealisasi hingga Anies direshuffle oleh Presiden Joko Widodo di tahun 2016.
Kini, Nadiem mewacanakan kebijakan serupa.
Namun, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan mengomentari kebijakan tersebut karena etika.
"Saya menghormati Menteri Pendidikan, dan sebagai mantan Menteri Pendidikan, saya tidak ikut mengomentari," kata Anies di Pura Segara, Cilincing, Jakarta Utara seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (11/12).
Anies mengatakan, ia menolak berkomentar karena secara etika Gubernur tidak layak mengomentari kebijakan Menteri.
"Saya tidak komentar soal kebijakan Menteri, karena saya ingin menghargai, etikanya ya begitu," ujar Anies.
Sebelumnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim kembali menegaskan bahwa Ujian Nasional (UN) 2020 akan menjadi pelaksanaan ujian kelulusan yang terakhir digelar secara nasional.
Nadiem pun memastikan UN 2020 akan digelar dengan mekanisme lama seperti yang selama ini dilakukan.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Duet Mahfud dan Samsul Wathoni Nahkodai PPP Ngawi Target 10 Kursi
- Jika Ada Keputusan Dari Arab Saudi, Keputusan Pemerintah Batalkan Haji Perlu Ditinjau Ulang
- KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden Dan Wapres RI, Gus Fawait: Kemenangan Rakyat Indonesia