Sejak dilaunching pada 11 Juli 2019 lalu oleh Polrestabes Surabaya, Aplikasi online Jogo Suroboyo mampu menekan angka kejahatan di Surabaya. Sebab, dari aplikasi tersebut antara masyarakat mudah mengadu atau melapor ke polisi.
- 8,5 Jam Diperiksa KPK, Rafael Alun Mohon Maaf ke Keluarga David dan GP Ansor
- Larangan Mudik, Polri Bangun 333 Pos Penyekatan Di Perbatasan Provinsi
- Majelis Hakim Vonis Dodik Tiga Tahun Penjara, Terdakwa Kasus Tipu Gelap Uang Pengurusan Sertifikat Warga Madiun
Untuk itu, lanjut Sandi, di tahun 2020, pihaknya menargetkan 1 juta pengguna aplikasi Jogo Surabaya.Â
"Sudah ada 42 ribu yang mendownload, kita targetkan mencapai 1 juta yang mendownload pada tahun 2020 nanti," ujarnya.
Dari data yang dipaparkan tren kejahatan yang menurun tersebut diantaranya kategori pencurian dengan pemberatan (curhat) dari 384 kasus menurun menjadi 322 kasus, pencurian dengan kekerasan (curas) dari 205 menjadi 174 kasus.
Selain itu, kasus penganiayaan berat (anirat) juga mengalami penurunan, dari 167 menjadi 157. Kasus judi juga mengalami mengalami penurunan dari 131 menjadi 74 kasus.
Sementara kasus trafficking menurun, dari 24 kasus menjadi 16 kasus serta kasus penipuan penggelapan dari 1101 menjadi 800 kasus.
Sedangkan kasus kejahatan yang masih tinggi tercatat pada kasus curanmor yakni dari 229 naik menjadi 267 kasus.
"Ke depan, untuk pencegahan kejahatan atau kita akan lebih maksimal lagi baik fungsi patroli kamtibmas maupun intelijen. Sehingga kejahatan yang akan terjadi bisa akan kita ungkap dan kita cegah lebih dahulu," pungkas Sandi Nugroho.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- KPK Tetapkan 2 Tersangka Kasus Korupsi Dana CSR Bank Indonesia
- Pemkot Surabaya Bersama Kepolisian Telusuri Pelaku Tawuran yang Sebabkan Seorang Remaja Meninggal Dunia
- Sanjay Divonis Bebas, Hakim Sebut Tidak Ada Yang Dirugikan Dalam Bisnis MeMiles