Guru Besar Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof Madlazim mengklaim Aplikasi Prediksi Tsunami (APT) yang dikembangkannya lebih akurat.
- Performa Ekonomi Indonesia di Jalur Baik, Jerman Tertarik Untuk jadi Mitra Kerjasama
- Jakarta E-Prix 2022 Beri Dampak Ekonomi Signifikan Hingga Rp 2,6 Triliun
- BTN Siapkan Uang Tunai Rp26 Triliun Sambut Lebaran 2023
Aplikasi tersebut juga dipercaya lebih akurat daripada alat yang digunakan BMKG selama ini. Berdasar observasinya dulu, yakni mulai 2007 hingga 2010, di antara 30 gempa bumi yang terjadi, peringatan dini tsunami dari BMKG hanya tepat untuk delapan gempa. Sementara itu 22 gempa diprediksi salah.
Mudzalim yang juga dekan FMIPA Unesa ini menunjukkan sistem kerja aplikasi lewat komputer kerjanya. Kebetulan saat aplikasi dibuka, terdeteksi gempa bumi yang terjadi di Mindanao, Filipina, pada 20 Oktober 2019.
"Ini gempa terbaru yang terjadi di sana, langsung bisa diketahui di sini,†terangnya.
Alat pendeteksi tsunami yang sebelumnya disebut aplikasi Joko Tingkir itu adalah aplikasi untuk berbagi informasi tentang tsunami secara real time yang bisa diketahui empat menit setelah terjadi gempa bumi.
"Kalau ada gempa, kita ingin tahu berpotensi tsunami atau tidak. Tinggal membuka aplikasi itu, langsung ada keterangannya, empat menit setelah gempa,†tuturnya.
Di aplikasi tersebut, ada bagian penunjuk lokasi titik terjadinya gempa bumi dalam bentuk aplikasi map.
Selain itu, terdapat keterangan parameter gempa di sisi kiri aplikasi. Yakni, keterangan waktu mulai detik, menit, hingga jam. Kemudian, ada lokasi atau titik terjadinya gempa plus keterangan magnitudo gempa.
Mengenai keakuratan aplikasinya itu, dalam International Symposium on the Lessons Learnt from the 2018 Tsunamis in Palu and Sunda Strait di Jakarta pada 26-28 September 2019, Madlazim menjamin bahwa hasil prediksinya zero false warning alias tidak melesat.
"Itu terbukti selama masa uji coba, tidak pernah ada kesalahan. Dan selama setahun terakhir, setelah saya kembangkan dalam bentuk aplikasi ini pun demikian, tidak meleset sama sekali,†katanya.
Dia menambahkan, pengembangan aplikasi tersebut juga atas kerja sama Unesa dengan beberapa orang di BMKG. Selain itu, pengembangan aplikasi tersebut merupakan Konsorsium Riset Unggulan Perguruan Tinggi (KRU-PT) 2019. Selama ini, selain sudah mendapatkan hak cipta, aplikasi tersebut menjadi salah satu alat deteksi tsunami di BMKG.[isa/aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- bank bjb-Kemenko Perekonomian Gelar KUR Festival SUPER GEN-CREATION
- Sukses Digelar, Perputaran Uang di Surabaya Halal Festival Capai Rp150 juta per Hari
- Kunjungi KEK JIIPE Manyar Gresik, Komisi VII DPR RI Soroti Penyerapan Tenaga Kerja Lokal dan CSR PT Freeport