Dalam setiap kontestasi dan kompetisi politik, setiap politisi juga harus memiliki keikhlasan untuk bersatu. Sebab begitulah sejatinya politisi negarawan, tahu kapan waktunya berkompetisi dan tahu kapan waktunya bersama dalam membangun bangsa.
- Terawan Klaim Vaksin Nusantara Jadi Vaksin Covid-19 Pertama di Dunia Menggunakan Sel Dendritik
- Inilah Bakal Capres 2024, Kandidat Pilpres Idealnya Memang 3 Pasangan
- Agatha : UKM Boleh Kecil, Tapi Mindsetnya Harus Besar
Dalam konteks kompetisi, Maruarar menjelaskan bahwa ada negatif campaign dan black campaign. Dalam hal negatif campaign, ini menyangkut sesorang calon pemimpin, siapapun itu, yang berhak diketahui publik. Maka dalam konteks inilah pernyataan Jokowi soal pengelolaan lahan dalam debat harus dipahami.
"Kita terbuka saja, siapapun yang dapat pengelolaan lahan. Tahun berapa ia dapat, di era pemerintahan siapa, bagaimana track record dalam pengelolaan lahan, bagaimana proesesnya, apa alasannya ia mendapat. Buka saja. Wajar Tentu ada batasan dan menjadi kewenangan Bawaslu untuk menilainya dalam ranagh legalnya," ungkapnya
Maruarar pun mengatakan bahwa sejatinya Jokowi dan Prabowo itu bersahabat dengan baik. Ia memastikan tidak ada persoalan personal antara Jokowi dan Prabowo. Apalagi, sambung dia, dalam lima tahun ini hubungan keduanya sangat baik
"Jokowi dan Prabowo berkomunikasi dengan baik," tegas Ara, demikian ia disapa. [bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Progresif Jatim Siap Jihad Politik Kebangsaan Perjuangkan Substansi Demokrasi
- Presiden Jokowi akan Groundbreaking Hilirisasi Batubara di Sumut
- Anies: Begitu Rasa Takut Hilang, Rezimnya Tumbang