Atta Halilintar Boleh Menikah Di SUGBK, Kenapa Sepakbola Tidak Boleh?

Atta Halilintar saat mengunjungi Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta/Repro
Atta Halilintar saat mengunjungi Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta/Repro

Rencana YouTuber ternama Indonesia, Atta Halilintar, menggelar pernikahan dengan Aurel Hermansyah di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) tampaknya bakal terwujud. Pesta pernikahan tersebut direncanakan akan digelar pada 21 Maret 2021.


Dengan adanya pesta pernikahan Atta di stadion sepakbola tentu yang paling terpukul adalah para pemain dan pencinta sepakbola tanah air. 

Pasalnya, sejak pandemi melanda tanah air hampir satu tahun yang lalu, kompetisi sepakbola praktis berhenti akibat tidak adanya izin dari pihak kepolisian. 

Kalaupun akhirnya kepolisian sedikit melunak, izin untuk menggelar pertandingan baru untuk level turnamen pramusim yang dihelat Kemenpora bulan depan. 

Hal ini yang disayangkan Ketua DPW Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) Sumatera Utara, Mora Harahap. Menurutnya, sangat tidak adil jika Atta boleh menikah di stadion tapi pertandingan sepakbola tidak diijinkan. 

"Jika Atta Halilintar boleh menikah di GBK, maka tidak ada alasan untuk tidak memberi izin pertandingan sepakbola pun boleh dilaksanakan di GBK," tegas Mora melalui keterangannya yang dimuat Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (25/2).

Mora pun mendorong agar kompetisi sepak bola nasional bisa kembali bergulir. Tentu dengan aturan yang jelas dan ketat. Misalnya digelar tanpa penonton seperti di luar negeri. Maupun melakukan tes swab rutin sebelum pertandingan. 

"Saya khawatir jika kompetisi sepak bola tidak dimulai akan semakin menambah catatan buruk kepemimpinan PSSI, juga akan membawa masa depan sepak bola semakin terpuruk," tuturnya.

Sebagai pencinta sepak bola nasional, Mora juga berharap pemerintah bisa mencarikan solusi terbaik agar kompetisi bisa kembali bergulir. 

Karena, seiring terhentinya kompetisi, para pemilik klub hingga sponsor dipastikan mengalami kerugian. Para pemain pun banyak yang kehilangan pemasukan akibat tidak ada pertandingan.

Nah, agar mereka tidak semakin terpuruk, satu-satunya cara adalah dengan kembali menggelar kompetisi. 

"Maka saya berharap kompetisi sepakbola tanah air dapat berjalan kembali," demikian Mora Harahap. 

ikuti terus update berita rmoljatim di google news