Kasus pembekuan darah terkait vaksin Covid-19 AstraZeneca muncul di Australia, memicu penyelidikan dari otoritas setempat.
- PKS: Kehalalan Vaksin AstraZeneca Pengaruhi Animo Masyarakat Pada Vaksinasi
- Bahas Mutasi Virus Hingga Penangguhan Vaksin AstraZeneca, Menlu Retno Pimpin COVAX AMC EG
Wakil Kepala Tugas Medis Australia, Profesor Michael Kidd pada Jumat (2/4) mengatakan pihaknya tengah menyelidiki kasus tersebut.
Sebelumnya media Australia melaporkan, seorang pria berusia 44 tahun dirawat di rumah sakit Melbourne dengan pembekuan darah setelah disuntik vaksin AstraZeneca.
"Penyidik saat ini belum mengonfirmasi hubungan sebab akibat dengan vaksin Covid-19 AstraZeneca, tetapi penyelidikan sedang berlangsung," kata Kidd, seperti dikutip Reuters.
Kidd mengatakan, rincian lebih lanjut akan muncul pada Sabtu (3/4).
Sementara itu, Administrasi Barang Terapeutik Australia (TGA), badan pengatur pengobatan dan terapeutik, sebelumnya telah mengatakan bahwa vaksin AstraZeneca tidak terkait dengan peningkatan risiko penggumpalan darah secara keseluruhan.
Selain Australia, sejumlah negara Eropa juga sebelumnya telah menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca karena kasus serupa.
Negara-negara tersebut di antaranya adalah Jerman, Denmark, Islandia, Spanyol, Norwegia, Italia, hingga Austria. Tetapi banyak di antaranya yang sudah melanjutkan kembali penggunaan setelah dinyatakan aman oleh otoritas obat Uni Eropa.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tingkatkan Kewaspadaan terhadap COVID-19 Jelang Libur Nataru, Pemkot Surabaya Ajak Masyarakat Maksimalkan Layanan Vaksinasi
- Kasus Covid Naik, Masyarakat Diminta Lengkapi Vaksin Booster
- Covid-19 Kembali Melonjak