Timnas Indonesia sebenarnya bisa menang dari Bahrain jika wasit bertindak adil di lapangan. Pasalnya pada laga matchday ketiga Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, di Bahrain National Stadium, Kamis (10/10), kepemimpinan Ahmed Al Kaf asal Oman menguntungkan Bahrain.
- Ungguli Australia, Indonesia Miliki Deretan Pemain Diaspora Termahal
- Gelar Latihan Perdana, Patrick Kluivert Terkesan Dengan Kualitas Skuad Garuda
- Demi Garuda Mendunia, di Belakang Patrick Kluivert Ada Super Tim
Timnas Indonesia sempat tertinggal di menit 15 oleh tendangan bebas Mohamed Marhoon. Sebelum akhirnya mampu menyamakan kedudukan lewat sepakan Ragnar Oratmangoen di menit 45+3.
Memasuki babak kedua, pertandingan terus berjalan sengit. Bahrain beberapa kali melancarkan serangan ke gawang Indonesia yang dikawal Marteen Paes.
Berkat serangan balik yang cepat, anak asuh Shin Tae-yong berhasil melesakkan gol melalui kaki Rafael Struick di menit 72.
Tertinggal satu gol, Bahrain ngotot tampil menyerang. Melalui sisa waktu injury time selama 6 menit, anak asuh Dragan Talajic itu tampil menekan.
Sementara hingha waktu tambahan, wasit Ahmed Al Kaf tak kunjung meniup peluit. Bahkan terkesan wasit memberi kesempatan terakhir kepada Bahrain lewat tendangan pojok hingga menit 90+9.
Alhasil, melalui sontekan memanfaatkan kelengahan pemain Indonesia, Mohamed Marhoon kembali mencetak gol keduanya.
Gol tersebut menuai protes dari pemain dan official Indonesia. Kericuhan sempat terjadi di pinggir lapangan. Hingga akhirnya manajer Timnas Indonesia, Sumardji diganjar kartu merah oleh wasit Ahmed Al Kaf setelah melakukan protes keras.
Kedua tim pun harus bermain imbang 2-2. Timnas Indonesia akan kembali menjalani laga tandang melawan China pada 15 Oktober 2024 mendatang.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ungguli Australia, Indonesia Miliki Deretan Pemain Diaspora Termahal
- Gelar Latihan Perdana, Patrick Kluivert Terkesan Dengan Kualitas Skuad Garuda
- Demi Garuda Mendunia, di Belakang Patrick Kluivert Ada Super Tim