Begini Langkah CSI Hadapi Tahun Penuh Tantangan

(Kiri) Manager Operasional, Aulia Dwi Rahayu, Komisaris Mahenda Abdillah Kamil, Direktur CSI Lussy Agustin dan Manager mARKETING Hafiz Aji/Dok Hms
(Kiri) Manager Operasional, Aulia Dwi Rahayu, Komisaris Mahenda Abdillah Kamil, Direktur CSI Lussy Agustin dan Manager mARKETING Hafiz Aji/Dok Hms

Sektor perekonomian terdampak semenjak pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020 lalu. Hal ini dialami PT Cemerlang Statistika Indonesia (CSI), di antaranya penurunan order karena banyaknya proyek yang ditunda, bahkan batal dan dialikan ke penanganan Covid-19.


Menghadapi tahun yang penuh tantangan ini, selain terus berinovasi dan peningkatan layanan, awal tahun 2021, CSI yang bergerak di bidang Consult, Training dan Research ini mengubah logo dengan mengusung brand StatsMe. 

“Penggambaran grafik yang simple bertujuan agar mudah dikenali oleh audience dan memberikan tampilan yang lebih modern. Logo baru ini lebih dinamis menggambarkan semangat muda yang berinovasi. Karena memang kebanyakan pegawai CSI kaum muda dibawah usia 30 tahun,” jelas Direktur CSI, Lussy Agustin S.stat, StatsMe melalui keterangan tertulis yang diterima Kantor Beriita RMOLJatim, (Sabtu (16/1).

Logo baru mengusung konsep menonjolkan monogram  M yang diabstraksikan sebagai bentuk pergerakan grafik statistik.

Lussy Agustin menambahkan, CSI merubah logo bukan menurunkan layanan melainkan sebaliknya. Justru untuk meningkatkan layanan yang lebih baik lagi ditengah tantangan pandemi dan persaingan bisnis yang makin ketat.

“Dibutuhkan inovasi dan peningkatakan layanan lebih untuk bisa eksis dan memenangkan persaingan. Potensi besar namun persaingan juga tidak kalah ketatnya,” ujar Lussy.

Lussy menambahkan kenapa harus ganti logo baru, di tahun baru harpannya bisa menumbukan semangat baru dengan mengusung brand StatsMe. Pasalnya logo lama cenderung monoton, kurang pas dengan situasi yang membutuhkan semangat lebih di tengah pandemi.

“Layanan kita lengkap, semuanya ada. Ada sekitar 60 jenis pekerjaan yang bisa digarap dan sektor pemerintah 70 persen sisanya 30 persen swasta dan private. Sampai saat ini lebih dari 20 instansi yang menggunakan jasa layanan CSI,” jelasnya.

Untuk tahun 2021 potensi masih terbuka luas. Pasalnya dari segi perekonomian diprediksikan akan lebih baik dengan sejumlah proyek akan dilanjutkan. Jadi satu peluang bagi CSI untuk bisa berkiprah lebih lanjut di tengah pandemi yang belum bisa diperkirakan kapan berakhir. 

“Harus tetap ada inovasi dan optimistis untuk memberikan kajian strategi yang dibutuhkan instansi dan swasta. Harus diakui, mayoritas klien CSI sektor pemerintahan untuk berbagai proyek pekerjaan,” ujarnya.

Harapan CSI tahun 2021 ini berencana membuka cabang baru di Jawa Barat. CSI yang beroperasi lima tahun lalu dengan memiliki 60 surveyor ini mengalihkan pembukaan cabang ke Jabar karena  dianggap lebih potensial dibanding Bali dan Jateng.  

“Dengan logo baru, semangat baru, CSI optimistis bisa bersaing ditengah persaingan yang sangat ketat. Mulai akademisi dan perusahaan sejenis yang lebih dulu beroperasi,” demikian Lussy.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news