Motif pembunuhan Susanti, ibu muda, 30 tahun, Dusun Jatisari, Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Ngawi, mulai terungkap.
- Tingkatkan Pengawasan, Kejari Jember Pasang Alat Deteksi Untuk Terdakwa Tahanan Kota
- Andhi Pramono Diduga Tampung Puluhan Miliar Pakai Rekening Orang Lain
- Besuk Napi di Lapas, Seorang Perempuan Bawa Bakso Isi Sabu
"Memang terduga pelaku mengarah pada saudara yang berinisial WKD. Dan terduga pelaku kemarin Rabu kita dengar bunuh diri menabrakan diri ke kereta api,†terang AKBP Pranatal Hutajulu.
Menurutnya, pelaku WKD (42) tercatat sebagai warga Dusun Jenak, RT 04/RW 01, Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Ngawi. Dia diduga kuat sebagai pelaku pembacokan terhadap Susanti yang mengakibatkan korban tewas.
Hanya saja pihak Pilpres Ngawi hingga saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut termasuk meminta keterangan dari para saksi antara lain mertua, adik ipar dan satu-satunya saksi kunci yakni anak sulung korban.
Dijelaskan Pranatal, dua malam sebelumnya saksi kunci, tidak lain Ari bocah 10 tahun yang notabene anak korban, melihat pelaku berhasil masuk rumah dari pintu belakang.
Saat itu secara tidak sengaja terduga WKD menginjak salah satu kaki Ari dan kontan si terduga mengurungkan niatnya dan kabur. Tidak sebatas itu, saksi lainya juga melihat kalau WKD sekitar pukul 19.00 WIB pernah mengintip rumah korban.
Bahkan dari kasus pembunuhan itu polisi berhasil mengamankan barang bukti sebilah celurit dari rumah WKD saat dilakukan penggerebekan.
Sayangnya saat hendak disergap, WKD sudah kabur terlebih dahulu menghindari kejaran polisi.
Pranatal membenarkan, celurit yang ditemukan sesaat setelah kejadian kondisinya masih basah.
"Celurit ini kita temukan dari rumah WKD setelah digerebek dan kondisinya saat itu masih basah. Dimungkinkan sekali baru saja dicuci setelah digunakan untuk membacok,†bebernya.
Kapolres Ngawi juga mengamini motif sementara dari peristiwa pembunuhan itu disinyalir soal hubungan asmara antara terduga pelaku dengan korban. Namun untuk mengorek motifnya indikasi soal asmara itu masih dilakukan penelusuran lebih jauh dan butuh waktu.
Yang terpenting kini, pihak Polres Ngawi melalui Unit PPA, berusaha memulihkan kondisi psikis Ari anak sulung korban.
Seperti diketahui, Susanti meregang nyawa sesaat setelah mendapat perawatan medis di IGD RSUD dr Soeroto Ngawi. Dari hasil pemeriksaan medis saat itu korban mengalami 8 luka bacok dan terparah posisinya berada di bagian kepala. Sedangkan WKD sebagai terduga pembunuh Susanti nekat bunuh diri menabrakkan ke kereta api di kilometer 217 masuk Dusun Ngrancang, Desa/Kecamatan Mantingan, Ngawi.[dik/aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kuasa Hukum Minta Sejumlah Pihak Hentikan Membentuk Opini Terkait Dugaan Kekerasan Seksual Di Sekolah SPI, Kalau Tidak...
- Kejari Malang Terus Dalami Kasus Dana Bergulir Rp 5 M di BPR Artha Kanjuruhan
- Polhutmob KPH Madiun Tangkap Pelaku Ilegal Logging Kawasan Hutan Selatan