Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Aminatun Habibah, mengelar Focus Group Discussion (FGD) dengan berbagai pihak untuk membahas persoalan kemiskinan dan pengangguran diwilayah setempat.
- Pemilik Salon De Beauty Bantah Tuduhan Penahanan Ijazah dan Pemerasan Mantan Pegawai
- Diduga Bunuh Diri, Perempuan Lompat Dari Perahu Tambangan ke Sungai Kalimas
- Siapkan Stok Pupuk Untuk Musim Tanam, Petrokimia Gresik Optimis Target Swasembada Pangan Tercapai
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Mandala Bhakti Praja, Kantor Bupati Gresik pada, Senin (29/3) itu. Dihadiri Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir beserta anggotanya di Komisi IV dan beberapa perusahaan pemberi tenaga kerja, perusahaan penyedia jasa pekerja (PPJP), Perusahaan Pemborong Pekerjaan, Serikat Pekerja/Buruh serta beberapa OPD terkait.
"Di masa pandemi ini, sebaiknya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik tidak boleh merencanakan banyak hal. Tetapi harus focus pada satu atau dua target perencanaan yang terukur," kata, Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
“Sebagai orang muda, saya menyampaikan kalau Gresik punya tiga target. Yaitu, penyelesaian Kali Lamong, penyempurnaan Insfrastruktur serta penanggulangan kemiskinan dan pengangguran,” ujarnya didepan peserta FGD.
Gus Yani mengingatkan kepada seluruh stekholder baik itu perusahaan pengguna tenaga kerja maupun pengerah tenaga kerja agar berkolaborasi dengan baik.
“Saya minta agar mereka ikut mensukseskan program Pemkab Gresik, yaitu mengurangi pengangguran di Gresik dengan menempatkan penduduk Gresik sebagai tenaga kerja,” pintanya.
“Kalau memang masih ada perusahaan pengerah tenaga kerja yang masih mengutamakan orang luar Gresik dengan kompensasi tertentu, saya tidak segan-segan untuk meminta kepada perusahaan penyedia tenaga kerja agar menghentikan kontraknya,” tegasnya.
Sementara, Bu Min sapaan akrab Wakil Bupati menyatakan di Kabupaten Gresik banyak alumni SMK yang tidak terserap dunia kerja atau masih menganggur.
“Kami mohon dukungan dari dunia industri dan pengusaha agar dapat membantu permasalahan ini. Sebab, Gresik ini penuh dengan perusahaan yang jumlahnya ribuan baik berskala kecil hingga besar," ujarnya.
"Untuk itu, kami akan meminta perusahaan untuk mengadakan kerjasama dengan SMK agar bisa memberikan bantuan atau semacam informasi jenis kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan. Sehingga, mereka bisa terserap sesuai keahlian (skil),” kata Bu Min.
Menanggapi yang disampaikan oleh Wabup, Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir mengusulkan agar Pemkab Gresik melakukan tata kelola pendidikan.
"Pemkab Gresik melakukan tata kelola pendidikan khususnya di SMA dan sederajat, agar pihak sekolah bisa lebih responsif terhadap industri yang ada," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemilik Salon De Beauty Bantah Tuduhan Penahanan Ijazah dan Pemerasan Mantan Pegawai
- Diduga Bunuh Diri, Perempuan Lompat Dari Perahu Tambangan ke Sungai Kalimas
- Siapkan Stok Pupuk Untuk Musim Tanam, Petrokimia Gresik Optimis Target Swasembada Pangan Tercapai