Prestasi petahana Airlangga Hartarto selama memimpin Partai Golkar terbilang gemilang. Sehingga peluang Airlangga kembali menjadi Ketua Umum Partai Golkar di Munas 2019 lebih besar.
- Luncurkan Buku "Sekali Berarti Sesudah itu Abadi", Bawaslu Jatim Apresiasi Kinerja Pengawas Adhoc
- Pengamat Perkirakan Keseimbangan Primer Bakal Minus Sampai 2027, Begini Penjelasannya
- Gubernur Khofifah Apresiasi Vaksinasi Santri-Pelajar di Pesantren Modern Al- Amanah
"Di bawah Airlangga mampu menjaga dinamika partai sehingga tidak ada gejolak internal yang menggangu konsolidasi Partai Golkar," kata Direktur Sinergi Data Indonesia, Barkah Pattimahu, Selasa (12/11).
Artinya, lanjut Barkah, Airlangga tokoh yang dapat menjaga kesimbangan politik dari berbagai kekuatan di Golkar. Kata dia, perlu diingat bahwa Golkar bukan kepemilikan tunggal sehingga dinamikanya sangat kuat.
"Airlangga mampu menjaga itu," ujarnya.
Menurut Barkah, Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga mampu meraih kursi terbanyak kedua pada pemilu legislatif kemarin. Begitu juga Golkar dapat menempatkan lima orang kadernya dalam kabinet Jokowi.
"Melalui tangan dingin Airlangga Hartarto, Golkar juga dapat menempatkan kader terbaiknya Bambang Soesatyo sebagai ketua MPR dan diterima oleh semua fraksi di MPR," katanya.
"Poin ini saya harus garisbawahi, artinya Airlangga Hartarto adalah pemimpin yang berjiwa besar, karena dengan kebesaran jiwanya Airlangga dapat mendorong tokoh yang bagi sebagain orang adalah rivalnya dalam Munas nanti," ujar Barkah menambahkan, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Itu merupakan modal kemenangan Airlangga.
Hanya saja, Barkah berpesan agar Airlangga tinggal mengelola secara baik sehingga bisa dikonversi mejadi suara. Memang, Bambang juga punya prestasi dalam memimpin DPR, namun jika dibandingkan dengan Airlangga, prestasi Airlangga jauh lebih bersinar. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jadi Pembicara Seminar Nasional HUT JMSI ke-3, Ketua Dewan Pers: Kawal Pemilu 2024 dengan Bijak
- Bukan Jurus Menang Pilpres, Ini yang Diajarkan Jokowi ke Prabowo
- Tarik WNA ke Indonesia, Sandiaga Uno Diingatkan Kedepankan Sistem Keamanan Aplikasi