Puluhan warga binaan Rutan Klas I Medaeng Surabaya diberi kesempatan menghapus tato di tubuhnya secara gratis. Kesempatan itu diberikan setelah pihak rutan dan Dai Muda Indonesia (DMI) Jatim menggelar kerjasama pelaksanaan program hapus tato, training dan motivasi.
- Libatkan BPN, Polisi Kembali Usut Dugaan Penyerobotan Tanah Bos Kayu di Gresik
- Edarkan Sabu dan Pil Ekstasi, Pengawas Bilyard Mulyosari Digerebek Polisi
- 7 Jam Diperiksa Bareskrim Polri, Ferdy Sambo Pasrah
Program penghapusan tato ini, masih kata Teguh,akan dilaksanakan dalam dua gelombang. Pada gelombang pertama, pihak rutan dan DMI akan melaksanakannya pada tanggal 29 Januari mendatang.
"Pada gelombang pertama akan kita sediakan kuota 50 warga binaa. Terdiri 25 laki-laki dan 25 perempuan. Untuk perempuan, juga disediakan tempat khusus. Tidak ada paksaan. Semua atas kesadaran dari warga binaan,"sambungnya.
Sementara, Direktur DMI Jatim, Alim menjelaskan, pihaknya memang selama ini fokus pada salah satu pelayanan penghapusan tato. Tak hanya di rutan, tapi juga sejumlah wilayah dan komunitas.
"Banyak yang bertato sekarang ingin menghapusnya. Tak hanya di rutan termasuk juga di eks lokalisasi dan komunitas lainnya,"terangnya.
Pada penghapusan tato, DMI biasanya menyediakan 10 tenaga medis. Tim medis juga mendapat bimbingan langsung dari rumah sakit Universitas Ailangga (Unair).
Adapun teknik yang dipakai untuk penghapusan tato, DMI menggunakan teknik laser. Secara umum, biaya penghapusan tato dengan teknik laser ini sangat mahal. Untuk sekali tindakan penghapusan bisa mencapai Rp 17 juta.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kasus Suap Banprov Jatim, KPK Panggil Wakil Bupati Pamekasan
- Kemenkumham Jatim Klaim Pendaftaran Produk Kekayaan Intelektual Meningkat Pesat
- 2 Oknum Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Didakwa UU Pers