Pemerintah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur kembali melakukan refocusing Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (2021) untuk penanganan pandemi Covid 19.
- Armudji Pastikan Semua Jajaran Pemkot Surabaya Bersinergi untuk Menstabilkan Harga saat Ramadhan
- Kick Off Meeting SUMP Gerbangkertosusila Plus, Gubernur Khofifah Optimis Konektivitas Akan Ungkit Perekonomian Jatim Lebih Dahsyat
- Pj Wali Kota Mojokerto Berpesan Sinergitas Anggota DPRD yang Baru Dilantik Tetap Terjaga
Kali ini, recofusing APBD dilakukan untuk biaya vaksinasi Covid 19 di Jatim yang diperkiran membutuhkan anggaran sebesar Rp.1,2 triliun.
Wakil Ketua DPRD Jatim, Anwar Sadad mengatakan, Pemprov Jatim sudah melaporkan ke DPRD Jatim melalui Plh Sekdaprov di DPRD Jatim pada Selasa (24/3/2021) sore melalui Rapim bahwa akan melakukan recofusing pada APBD 2021.
Permintaan ini sesuai instruksi Kementerian Keuangan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.208/PMK.02/2020 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2021.
"Refocusing anggaran tahun 2021 ini mengacu PMK dan Dirjen Otda Kemendagri terkait dengan vaksinasi Covid-19 di Jatim butuh sekitar 1,2 triliun," katanya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (25/3).
Menurut Sadad, Politisi asal Fraksi Partai Gerindra itu mengakui jika intruksi dari pemerintah pusat itu muncul setelah APBD Jatim 2021 disahkan.
Artinya, DPRD dan Pemprov Jatim harus membicarakan formula yang terbaik terkait pos-pos anggaran mana saja yang akan direfocusing.
"Refocusing itu tidak haus mengikuti penjadwalan pembahasan APBD atau harus menunggu perubahan APBD, tapi bisa setiap saat. Jadi kami ingin refocusing itu diarahkan seseuai dengan ketentuan yang ada," harap Sadad
Sadad yang juga Plt Kedua DPD Partai Gerindra Jatim, juga belum berani berwacana untuk mengusulkan supaya kran vaksinasi mandiri dibuka, sehingga bisa mengurangi beban anggaran pemerintah.
"Kita belum sampai bicara ke arah itu, sebab masih fokus mencari Rp.1,2 triliun itu dari mana,"pungkas Sadad politisi asal Pasuruan.
Sekadar diketahui, vaksinasi Covid-19 kepada 181,5 juta penduduk Indonesia itu dibagi dalam empat tahap. Pertama untuk tenaga medis, kedua untuk pelayanan publik dan lansia yang dijadwal hingga akhir April, ketiga masyarakat di daerah kasus tinggi, dan keempat untuk masyarakat umum.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pesan Bupati Lamongan Kepada Pejabat Yang Baru Dilantik
- Terima Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya Dari JokowiI, Gubernur Khofifah : Jadi Penguat Jatim Menuju Blue Economy
- Bupati Lamongan Tekankan ASN Tingkatkan Budaya Kerja yang Sudah Terjaga