Direktur Pemberdayaan Masyarakat BNPB Lilik Kurniawan menambahkan BNPB mencatat, terdapat 5.744 desa rawan bencana di Indonesia. Sebanyak 584 di antaranya berada di selatan Jawa. Makanya ekspedisi Destana akan dimulai ke daerah tersebut.
- Selesaikan Persoalan Kali Lamong, Pemkab Gresik Gandeng Bakorwil II dan 3 Daerah
- v Usai Shalat Jumat Wali Kota Eri Cahyadi Dapat Kejutan dari Pelajar
- Pabrik SIG Tuban Gelontorkan 10.500 Paket Sembako Dan Santuni 1400 Anak Yatim
Ekspedisi BNPB digelar pada 12 Juli-17 Agustus 2019 dan melibatkan beberapa instansi terkait, dari kementerian, pemerintah daerah, lembaga masyarakat, para pakar, hingga relawan. Nantinya, mereka akan mendatangi masyarakat secara langsung dan memberikan edukasi serta simulasi ketika menghadapi bencana.
Ekspedisi ini akan berlangsung selama 34 hari terbagi menjadi 4 segmen, Jawa Timur 11 hari, kemudian Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, dan Banten. Masing-masing segmen akan diikuti oleh 200 orang peserta dari beberapa unsur ada pemerintah daerah, masyarakat, dunia usaha, para pakar,†beber Lilik.
Ekspedisi ini sekaligus juga akan memberikan penilaian terkait ketangguhan ke 584 desa itu. Penilaian itu yang nantinya akan menjadi evaluasi BNPB untuk mitigasi terjadinya gempa dan tsunami.
Kita akan datang ke desa itu untuk mengecek apakah semua desa sudah punya sirene untuk peringatan tsunami, apakah di setiap desa ada tempat evakuasi, sudah adakah jalur evakuasi, sudah adakah rambu-rambu evakuasi yang ada di sana, sehingga diharapkan desa tersebut menjadi desa tangguh bencana,†pungkasnya.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Komisi B DPRD Surabaya Berharap Transportasi Feeder Dapat Menunjang Pertumbuhan Ekonomi Kota Pahlawan
- Luncurkan Aplikasi CIS, Kini Semua Pelayanan PDAM Surabaya dalam Satu Genggaman
- Pasca Kebakaran, Pemkot Surabaya Koordinasi Dengan PD Pasar Surya untuk Penataan Pasar Kembang