Peringatan tsunami dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) belum ditarik. Hal itu didasari dari pemodelan di beberapa titik di wilayah Nusa Tenggara Timur, Selasa (14/12).
- Pasca Gempa, BPBD Surabaya Dirikan Tenda Darurat Perawatan Pasien RS Unair
- Gempa Tuban Terasa Tiga Kali di Surabaya, Pegawai Berhamburan Keluar Gedung
- Gempa Tektonik Tuban Terasa di Lamongan, Warga Berhamburan Keluar Rumah
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan sejumlah wilayah di NTT tersebut, yakni Flores Timur bagian utara, Pulau Sikka bagian utara dan Pulau Lembata.
"Status peringatan adalah ‘waspada’ yang merujuk pada pemerintah provinsi, kabupaten dan kota yang berada pada status ini diharapkan untuk memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai. BMKG menginformasikan estimasi tiba tsunami dengan waktu berbeda pada wilayah-wilayah tersebut,” ucap Muhari lewat keterangan tertulisnya, Selasa (14/12).
Muhari menyampaikan berdasarkan pengamatan muka air laut dari Badan Informasi Geospasial (BIG), tsunami minor terdeteksi di Marapokot dan Reo dengan ketinggian 7 cm.
Kemudian, berdasarkan data kegempaan pada parameter lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, BMKG merilis bahwa gempa yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Flores.
"Di samping itu, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike slip,” katanya.
Dia menambahkan parameter lain dengan skala MMI atau modified mercally intensity, BMKG merilis guncangan gempa bumi dirasakan di wilayah Ruteng, Labuan Bajo, Larantuka, Maumere, Adonara dan Lembata III dan IV MMI, sedangkan Tambolaka, Waikabubak dan Waingapu III MMI.
"Gempa susulan tercatat hingga pukul 11.40 WIB menunjukkan adanya 15 aktivitas gempa susulan dengan maksimum M 5,6,” tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- BMKG Beberkan Potensi Gempa Megathrust Selat Sunda-Mentawai
- BMKG Beri Peringatan Dini Cuaca Ekstrem, BPBD Siagakan 250 Personel di 24 Titik Pos Pantau Pesisir Surabaya
- Terasa Hingga Jatim dan Jateng, BMKG: Gempa Jogja Tak Berpotensi Tsunami