Sebuah dokumen rahasia pemerintah Tiongkok bocor. Dokumen tersebut merinci untuk pertama kalinya pencucian otak sistematis oleh pemerintah Tiongkok atas ratusan ribu Muslim Uighur di kamp-kamp penjara keamanan tinggi.
- Kebakaran Kilang Pertamina Indramayu Diduga Akibat Tersambar Petir
- Jenazah Eril Ditemukan di Bendungan Engehalde, Ridwan Kamil Langsung Terbang ke Swiss
- Paska Letusan Semeru, 10.400 Warga Masih Mengungsi di 406 Lokasi
Dokumen resmi tersebut menunjukkan bagaimana para tahanan dikurung, diindoktrinasi, dan dihukum.
Duta Besar China untuk Inggris membantah dokumen tersebut sebagai berita palsu.
Dokumen itu dibocorkan Internasional consortium of Investigative Journalists (ICIJ), yang telah bekerja dengan 17 mitra media.
Dilansir dari situs ICIJ, Senin (25/11), dalam investigasi mereka telah menemukan bukti baru yang membantah klaim Beijing bahwa kamp-kamp penahanan, yang telah dibangun di Xinjiang dalam tiga tahun terakhir, adalah untuk tujuan pendidikan ulang sukarela untuk melawan ekstremisme.
Disebutkan, sekitar satu juta orang yang kebanyakan dari komunitas Muslim Uighur diperkirakan telah ditahan tanpa pengadilan.
Dokumen-dokumen pemerintah China yang bocor tersebut, oleh ICIJ diberi nama "The China Cables", termasuk memo sembilan halaman yang dikirim pada 2017 oleh Zhu Hailun, yang saat itu wakil sekretaris Partai Komunis Xinjiang dan pejabat keamanan top kawasan itu, memperjelas bahwa kamp harus dijalankan sebagai penjara dengan keamanan tinggi, dengan disiplin yang ketat, hukuman dan tidak ada pelarian.
Dokumen lain juga mengkonfirmasi skala luar biasa dari penahanan. Satu mengungkapkan bahwa 15.000 orang dari Xinjiang selatan dikirim ke kamp selama hanya satu minggu pada 2017.
Sophie Richardson, direktur China di Human Rights Watch, mengatakan memo yang bocor itu harus digunakan oleh jaksa penuntut.
"Ini adalah bukti yang dapat ditindaklanjuti, mendokumentasikan pelanggaran HAM berat," kata Sophie.
"Saya pikir adil untuk menggambarkan semua orang yang ditahan sebagai subjek setidaknya untuk penyiksaan psikologis, karena mereka benar-benar tidak tahu berapa lama mereka akan berada di sana," imbuhnya seperti dimuat BBC.
Memo itu merinci bagaimana tahanan hanya akan dibebaskan ketika mereka dapat menunjukkan bahwa mereka telah mengubah perilaku, kepercayaan, agama dan bahasa mereka.
Ben Emmerson QC, seorang pengacara hak asasi manusia terkemuka dan penasihat Kongres Uighur Dunia, mengatakan kamp-kamp itu berusaha mengubah identitas masyarakat.
"Sangat sulit untuk melihat bahwa apa pun selain skema cuci otak massal dirancang dan diarahkan pada seluruh komunitas etnis."
"Ini adalah transformasi total yang dirancang khusus untuk menghapus Muslim Uighur Xinjiang sebagai kelompok budaya terpisah dari muka bumi."[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Lagi, Lantaran Jebakan Tikus di Padas Seorang Petani Meninggal
- Fadli Zon: Ridwan Saidi Wafat Pagi Ini, Insya Allah Husnul Khotimah
- Karyawati Melahirkan Seorang Diri Akibat Hamil di Luar Nikah, Bayinya Dibuang ke Tong Sampah Pabrik