Intensitas hujan pada pekan ini terus meningkat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi sejak dini sudah melakukan pemetaan wilayah rawan bencana longsor di daerahnya.
- Program Makan Bergizi Gratis, Koperasi jadi Peran Penting untuk Mendongkrak Ekonomi Rakyat
- Berangkatkan Jatim Run For Heroes 2022, Gubernur Khofifah: Maknai Angka 77 Sebagai Pitulungan Bangun Persaudaraan, Persatuan dan Persahabatan
- Gelar Khitanan Massal, DLU Fokuskan Anak-anak Pesantren dan Panti Asuhan di Surabaya Raya
Sebut Yoyok sapaan akrabnya, melihat dari topografi termasuk kultur tanah, ada 4 wilayah kecamatan dari 19 kecamatan di Ngawi yang rawan longsor.
Pertama wilayah Ngrambe disusul Sine, Jogorogo dan Kendal. Tingkat kerawanan longsor terjadi dari kualitas tanah yang gembur.
"Memang yang perlu diwaspadai itu pertama Ngrambe. Di wilayah ini tanah yang seharusnya ada tanaman kuat dan menahun malah dipaksa dijadikan area pertanian," jelas Yoyok.
Sebagai antisipasi dini, pihaknya memberikan sosialisasi langsung ke masyarakat akan bencana longsor termasuk penyebab dan penangananya.
Ia mengharap jika ada warga melihat ada rekahan tanah yang berpotensi terjadinya longsor segera mungkin memberikan informasi ke perangkat desa terdekat.
"Dan paling penting apabila melihat ada rekahan tanah silahkan menyampaikan informasi itu ke perangkat desa. Setelah itu kita akan melakukan assesment dilokasi untuk menghitung potensinya longsor seberapa dan dampaknya," pungkasnya.[pr/aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Plt Bupati Probolinggo Dapat Penghargaan dari Pangdam
- KPU Banyuwangi Mulai Siapkan Logistik Pilkada Serentak 2024
- Tekan Penyebaran Covid 19, Gubernur Khofifah Perpanjang PPKM Mikro