Ketua Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, mewacanakan menggunakan platform media sosial seperti TikTok untuk membumikan Pancasila di kalangan milenial.
- FIFA Batalkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Ini Pesan Jokowi
- IKN Nusantara Bisa Ditunda, Rizal Ramli: Jika Pemerintah Simpati Kesulitan Rakyat
- Jawab Sindiran Jazilul Fawaid, Baidowi: Saat PKB Jeblok di Pemilu 2009, PPP Tak Meremehkan
Demikian disampaikan Yudian yang mengaku mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menanggapi hal ini, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, menilai usulan BPIP yang sesuai arahan presiden itu mesti dipikirkan ulang, agar substansi Pancasila tidak terkesan mainan. Mengingat platform TikTok merupakan aplikasi untuk hiburan.
"Nah di situlah perlu diisi nilai-nilai edukasi. Jangan sampai kehilangan ruh dan wibawa dalam menjaga nilai-nilai Pancasila," kata Ujang Komarudin dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (19/2).
Toh, Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini cukup menyambut baik itikad baik dari BPIP untuk mensosialisasikan ideologi Pancasila yang berusaha menyesuaikan dengan perkembangan teknologi.
Namun, Pancasila sebagai asas bernegara tidak bisa hanya dikesankan untuk sekadar hiburan.
"Jika substansinya hanya menghibur ya nggak bagus. Pancasila merupakan ideologi, jadi harus bisa masuk ke media apa pun. Termasuk TikTok. Tadi catatannya, TikTok harus diisi dengan konten Pancasila yang berkualitas," demikian Ujang Komarudin.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tim Perumus Pastikan RUU KUHP Tidak Memuat Pasal Kriminalisasi Insan Pers
- Zelensky: Masyarakat Ukraina Harus Bisa menerima Kenyataan Tidak Bisa Bergabung dengan NATO
- Temui Wapres, Khofifah Bahas Harlah Ke-78 Muslimat NU, Pendidikan Tinggi NU hingga Industri Halal