Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan produk Saving Plan milik PT Asuransi Jiwasraya memberi kontribusi pendapatan tertinggi sejak tahun 2015.
- BTN Tanggapi Tudingan Pendemo, Tidak Ada Dana Nasabah Hilang
- RUPS BTN Rombak Susunan Direksi, Optimistis Kinerja Makin Gemilang
- Lion Air Klaim Penerbangan Charter Wuhan-Jakarta Sudah Dapat Izin Ditjen Hubud
Pertama, penunjukan pejabat kepala pusat bank assurance senior kepada supervisor pusat yang tidak sesuai ketentuan.
Kedua, pengajuan cost of fund (COF) langsung kepada direksi tanpa melibatkan divisi terkait dan tidak didasarkan pada dokumen perhitungan COF dan review usulan COF.
Yang terakhir, penetapan COF Saving Plan tidak mempertimbangkan kemampuan investasi Jiwasraya dalam menghasilkan pendapatan untuk menutup biaya atas produk asuransi yang dijual.
"Dalam pemasaran pada produk Saving Plan yang diduga terjadi konflik kepentingan atau conflict of interest, karena pihak-pihak terkait di PT AJS mendapatkan fee atas penjualan produk tersebut,†ungkap Agung saat jumpa pers di kantor BPK, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (8/1).
Pihaknya menambahkan PT. AJS melakukan investasi pada saham-saham perusahaan yang berkualitas rendah dan dilakukan tidak sesuai ketentuan, antara lain analis pembelian perusahaan diduga tidak performa dan tidak dilakukan atas data valid dan objektif.
"Kemudian melakukan aktivitas jual beli saham dalam waktu yang berdekatan untuk menghindari pencatatan unrealized lost yang kita duga window dressing juga. Kemudian jual beli dilakukan oleh pihak-pihak tertentu secara negosiasi untuk memperoleh harga tertentu yang diinginkan,†tandasnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Promo Spesial Idul Fitri 1444H bank bjb Manjakan Nasabah Banjir Diskon
- Pengadilan Gelar Sidang Kasus Pencabulan Balita, Terdakwa Pendiri Taman Bacaan
- Transaksi Gas HCML Ditandatangani di Bali