Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sulawesi Tenggara mengutuk keras insiden penembakan terhadap mahasiswa saat aksi demonstrasi, di depan Kantor DRPD Sulawesi Tenggara, Kamis (27/9).
- 7 Destinasi Wisata Populer di Jepang yang Wajib Anda Kunjungi
- Percantik Kawasan Wisata Heritage, Zona Eropa Kota Lama Surabaya Direvitalisasi
- Rumah Lahir Bung Karno Diserahkan ke Pemkot Surabaya, Ketua DPRD Dukung Wisata Edukasi Nasionalisme
Ketua PMII Sultra, Erwin Gayus mengatakan, insiden penembakan tersebut tidak bisa dibenarkan dan harus ada yang bertanggung jawab.
"Ini sudah tindakan di luar tupoksi yang bertanggung jawab dalam penanganan kamtibmas. Dalam hal ini Kapolri, Kapolda dan Kapolres Sultra telah lalai, tidak amanah dan tidak profesional," kata Erwin dalam keteranganya, Sabtu (28/9).
Erwin juga menambahkan insiden itu sudah kelewatan, tidak manusiawi dan harus ditanggapi secara serius.
"Kami akan turun dengan melakukan demonstrasi besar-besaran bersama elemen gerakan lain untuk pressure insiden ini, hal ini sudah kelewatan karena sudah tidak manusiawi," tambahnya.
Berdasarkan intruksi PB PMII, PKC PMII Sultra akan melakukan demonstrasi serentak seluruh cabang PMII Se-Sulawesi Tenggara. Dan meminta agar dibuat tim gabungan untuk melakukan investigasi.
"Kami akan aksi serentak seluruh cabang Se-Sultra, dan menuntut agar dibentuknya tim gabungan untuk investigasi terkait ini. Tim investigasi bukan hanya Polri, tapi bersama pemerintah agar pelaku penembakan dihukum seberat-beratnya," tutup Erwin, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Adapun tuntutan PMII Sultra adalah, pecat dan hukum seberat-beratnya pelaku penembakan mahasiswa, dan pemerintah harus membentuk tim gabungan untuk investigasi tertembaknya mahasiswa. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ribuan Tabebuya Kembali Bermekaran, Bikin Kota Surabaya Kian Menawan
- Tarif Ojek ke Wisata Gunung Kelud Dikeluhkan, Bupati Kediri Kaji Sarana Transportsai dengan Disparta
- Geliat Pariwisata di Sabang Mulai Berkembang