Bupati Ngawi: Pasien Covid-19 Di Nganjuk Bukan Tertular Dari Srambang Park

Bupati Ngawi Budi Sulistyono (Kanang) menyatakan pasien positif virus corona (Covid-19) di Nganjuk bukan hasil paparan virus yang ditularkan dari lokasi wisata Srambang Park masuk Desa Girimulyo, Kecamatan Jogorogo, Ngawi.


Sebelumnya pasien berjenis perempuan asal Nganjuk pada 15 Maret 2020 lalu melakukan perjalanan wisata ke Srambang Park bersama rombongan dengan 5 unit minibus.

Selang beberapa saat kemudian, yang bersangkutan jatuh sakit dan dinyatakan positif terjangkit virus corona oleh RSUD Dr Soedono Madiun pada 28 Maret 2020 sesuai hasil swab PCR.

Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona tim surveillance Puskesmas Jogorogo melakukan penelusuran.

Hasilnya selama di Srambang Park si pasien itu sempat belanja di tempat parkiran dan naik ojek di lokasi wisata tersebut.

“Ketika mendapat kabar ada pasien sebelum dinyatakan positif corona asal Nganjuk itu mengunjungi Srambang Park maka kita perintahkan tracing terhadap 19 orang baik pedagang buah, ojek dan tukang parkir dan hasilnya negative. Semuanya sesuai rapid test. Dengan hasilnya itu kita pastikan terpaparnya virus corona pasien dari Nganjuk ini bukan klaster Srambang melainkan klaster minibus itu sendiri,” jelas Kanang, Selasa (14/4).

Alasan Kanang, hasil penelusuran selama dalam perjalanan antara Nganjuk-Ngawi (Srambang Park) si sopir kendaraan minibus yang ditumpangi pasien selalu batuk dan tanpa memakai masker. Apalagi saat di dalam minibus pasien itu duduknya berdekatan dengan sopir dan sebelahnya lagi suaminya.

Kemudian juga ditegaskan, sampai saat ini ada 11 orang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Ngawi. Akan tetapi 8 pasien lainya sudah dinyatakan sehat dan diperbolehkan pulang ke rumah setelah hasil diagnosa dan uji swab PCR sudah dinyatakan negatif dari paparan virus corona. Sedangkan 3 pasien lagi masih dalam masa perawatan di RSUD Dr Soedono Madiun.

Ketiga pasien yang masih menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Dr Soedono Madiun merupakan pasien nomor 9,10 dan 11. Untuk pasien nomor 9 berasal dari Desa Pelang Kidul, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi dan pasien nomor 10 berasal dari Pilang Kenceng, Caruban, Madiun serta pasien nomor 11 berasal dari Desa Girimulyo, Kecamatan Jogorogo, Ngawi.

“Untuk PDP nomor 10 yang saat ini menjalani perawatan di RSUD Dr Soedono Madiun meskipun bukan warga Ngawi tetapi juga kita pantau. Mengingat seminggu sebelum dinyatakan PDP pernah tinggal di Desa Banyubiru, Kecamatan Widodaren,” beber Kanang.

Pungkasnya, untuk pasien nomor 11 yang berasal dari Desa Girimulyo memang sebelumnya kerja di Bali yang notabene zona merah Covid-19.

Karena kondisi kesehatanya terus menurun terus dipulangkan dari Bali sampai di Ngawi pada 11 April 2020 kemarin langsung dirawat di RSUD Dr Soedono Madiun setelah menjalani pemeriksaan di RSUD dr Soeroto Ngawi.

Untuk ketiga pasien PDP tersebut untuk memastikan positif atau negatif dari paparan virus corona masih menunggu uji swab PCR di BBTKLP Surabaya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news