Bupati Malang, H.M. Sanusi memantau langsung proses pencarian korban kejadian laka laut pengunjung Pantai Jembatan Panjang yang hilang terseret ombak, Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Senin (10/7) .
- Sebelas Jabatan Tinggi Masih Kosong, Bupati Malang Dinilai Lelet
- DPRD Kabupaten Malang Gelar Rapat Paripuran Persetujuan Raperda Pembangunan Industri dan Jawaban Bupati atas APBD 2023
- Jembatan Ambrol di Dau Mulai Diperbaiki 13 Mei, Dinas PUBM: Ini Respon Cepat Bupati Malang
Ia bersama Dandim 0818 Kabupaten Malang dan sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, bergerak ke dua titik lokasi pencarian tiga dari lima korban yang belum ditemukan dari bibir Pantai Kondang Merak dan Posko SAR yang ada di lokasi kejadian.
"Pencarian masih terus dilakukan dan sekarang juga menggunakan drone. Tadi di Pantai Kondang Merak, sempat terlihat ada orang mengapung dari tangkapan foto udara dari kamera drone, menggunakan 2-3 drone. Menurut keterangan Tim Gabungan, hal itu diketahui jam 7-8 an pagi. Sempat dikejar namun kembali hilang karena terbawa ombak lagi," ujar H.M. Sanusi.
Pada pantauannya, orang nomer satu di lingkungan Pemkab Malang nampak secara intens berkomunikasi dengan tim gabungan pencarian korban dan pihak pengelola pantai.
"Tim juga masih standby melakukan pengamatan di Kondang Merak. Nanti kita terus koordinasikan karena ini menyangkut semua pihak. Tim SAR juga akan bergerak untuk berikan bantuan," tutur H.M. Sanusi yang akrab disapa Abah Sanusi tersebut.
Lebih jauh, Abah Sanusi juga mengatakan, atas terjadi hal tersebut Pemkab Malang akan melakukan evaluasi.
"Sebagi bentuk evaluasi, Pemkab Malang akan melakukan pembinaan kepada keberadaan tour guide. Nanti kita akan rapatkan di jajaran Forkompinda," pungkasnya.
Untuk diketahui, laka laut yang terjadi pada hari Sabtu (8/7) pukul 10.00 WIB di Pantai Jembatan Panjang, Desa Sumberbening Kecamatan Bantur, menimpa dua orang WNA (Warga Negara Asing) dan tiga orang WNI (Warga Negara Indonesia). Diantaranya, Anna (24) dari Spanyol, Jana (24) dari Swiss, Mandi Indra (Guide), Bayu (Tour Leader) dan Pendik (Travel) .
Kronologi kejadiannya, bermula dari rombongan mengadakan tour bersama dengan 29 mahasiswa (17 WNA dan 12 WNI) berangkat dari Kota Malang pada hari Jumat (7/7) dengan mengunakan kendaraan bus dan tiba di lokasi Pantai Jembatan Panjang pukul 17.30. Selanjutnya, rombongan bermalam mendirikan tenda bersama-sama dengan aman.
Namun, pada hari Sabtu (8/7) pagi, rombongan tersebut berenang bersama 8 orang diketahui Anna dan Janna tidak bisa menepi. Kemudian Anna dan Janna menyangkut di tengah pulau. Kemudian, Pendik berniat membantu akan tetapi saat merescue tiba-tiba ombak besar datang dan mereka semua terseret ombak. Hingga saat ini, dua korban Anna dan Pendik sudah ditemukan dengan selamat. Sedangkan, tiga orang korban lainnya masih dalam upaya pencarian dan masih belum ditemukan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sebelas Jabatan Tinggi Masih Kosong, Bupati Malang Dinilai Lelet
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran