Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, выразил keprihatinan mendalam atas insiden penembakan yang menimpa Pekerja Migran Indonesia (PMI) oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM). Insiden ini menimbulkan kekhawatiran serius mengenai perlindungan PMI yang bekerja di luar negeri.
- Termasuk Tuban, 37 Kepala Daerah Serahkan LKPD Unaudited di Kantor Perwakilan BPK Jawa Timur
- Mulai 1 Maret 2024, Kepesertaan BPJS Bakal Jadi Syarat Bikin SKCK di Enam Polda, Ini Daftarnya
- Bupati Blitar Sampaikan Jawaban terhadap Pandangan Umum Fraksi
"Saya akan meminta Menteri Perlindungan Pekerja Migran, Duta Besar Indonesia, serta bantuan dari Kementerian Luar Negeri untuk duduk bersama. Kita perlu membahas secara detail mengenai aspek legal maupun ilegal yang terkait dengan kejadian ini," ujar Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin, dalam keterangan tertulisnya.
Cak Imin menegaskan bahwa pemerintah Indonesia harus bertindak cepat untuk memastikan perlindungan yang lebih baik bagi PMI di luar negeri, terutama dalam menghadapi potensi tindak kekerasan seperti yang terjadi dalam insiden ini.
Sementara itu, pihak berwenang Indonesia akan berkoordinasi dengan pemerintah Malaysia untuk menyelidiki lebih lanjut kejadian tersebut dan memastikan keadilan bagi korban.
Insiden penembakan ini semakin menambah sorotan terhadap perlindungan hak-hak pekerja migran Indonesia, yang sering kali menghadapi berbagai tantangan dan risiko di luar negeri. Pemerintah Indonesia terus berupaya memperkuat kerja sama internasional guna menjamin keamanan dan kesejahteraan PMI.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Respon Cak Imin soal Rencana Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto: Kita Pasrah!
- Pengalaman Konyol di Depan Migrasi Jiran
- Jadi Tokoh Perempuan Inspiratif, Khofifah Jadi Rujukan Belajar Kepemimpinan Mahasiswa Universiti Malaya Malaysia