Terpecahnya masyarakat menjadi dua gara-gara Pilpres, kondisi ini harus segera dipulihkan. Caranya dengan kembali ke UUD 1945 dengan menganut sistem ketatanegaraan sesuai cita-cita proklamasi kemerdekaan dan demokrasi ala Pancasila.
- Jelang Tahun Politik, Dua Partai Baru Bakal Berebut Kursi di Ngawi
- Saat Bertemu AHY, Cak Imin Klaim Golkar Gabung KKIR
- Pemilih PDIP Condong Pilih Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud Diprediksi Kalah di Putaran 1
Menurut Emir, apapun putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nanti tentang pemenang dalam Pilpres 2019 takkan menyelesaikan masalah bangsa tersebut.
"Sebagai pelaku dalam amandemen UUD 1945 selama di DPR dulu, saya lihat itu banyak dilakukan oleh orang-orang yang tidak berpengalaman, yang tidak mendalami perjuangan negara bangsa ini sebagaimana founding father kita. Berbeda jauh," ujar Emir dilansir Kantor Berita RMOL.
Menurut politisi yang saat-saat reformasi dulu mendukung utama gerakan Pro-Meg (pendukung Megawati Soekarnoputri saat melawan Orde Baru Soeharto), saat proses amandemen di DPR dulu banyak agen-agen asing dari kedutaan besar asing berkeliaran di gedung parlemen, apalagi menjelang sidang istimewa.
"Sudah waktunya kita kembali ke UUD 1945, dengan demokrasi sesuai Pancasila, agar tercipta stabilitas politik dan keamanan," sebut Emir lagi.
Dekrit Presiden 1959 merujuk pada tanggal 5 Juli 1959 saat Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit yang menyatakan Indonesia kembali ke UUD 1945. Menurut Emir, saat itu negara ini sedang gencar-gencarnya menganut sistem liberalisme, kapitalisme, dan demokrasi parlementer, yang terus-menerus memicu jatuh-bangunnya kabinet.
Karena menurutnya, sistem politik dan keamanan yang tidak stabil membuat pembangunan infrastruktur terhenti dan memicu instabilitas ekonomi yang luar biasa.
"Sejak kembali ke UUD 1945, pemberontakan-pemberontakan dan gerakan separatis seperti DI/TII dan PRRI/Permesta berhasil dipadamkan," demikian Emir.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Cak Imin Ajak Milenial Gabung ke PKB
- Dua Kader Muda PDI Perjuangan Jatim Ini Miliki Potensi Maju Pilgub Jatim 2024
- Penampilan Gibran Mengejutkan, Pengamat: Kenaikan Elektabilitas Bisa Capai 4 Persen