Sejumlah orang tua dan anaknya mendatangi Kantor DPRD Surabaya untuk wadul ke kalangan dewan lantaran kebingungan mendapatkan sekolah anaknya.
- Peluang Lolos SNAMPTN 2023 dan Trik Masuk PTN Versi Universitas Jember
- Guru Non Muslim Mengajar di Madrasah, Gus Yasin: Apa yang Ada di Pikiran Bapak Menteri...
- Wali Kota Surabaya Akui Perjuangan Guru Sangat Berat, Eri Cahyadi: Jangan Pernah Berhenti Belajar
"Tapi, tak ada yang diterima di sekolah negeri. Sedangkan, sekolah swasta juga penuh. Terakhir, di sekolah swasta hanya tersedia 7 blangko (Pendaftaran),†kata perwakilan warga, Jason Sudarmanto dikutip Kantor Berita , Rabu (19/6).
Jason juga mengaku, beberapa SMP Negeri yang ada di sekitar tempat tingalnya adalah SMPN 11, SMPN 27, SMPN 15, SMPN 58, SMPN 31.
Tetapi dari sejumlah sekolah tersebut, siswa yang diterima terjauh jaraknya sekitar 900 meter.
Saat datang ke gedung DPRD Surabaya, Jason mengaku, ditemui anggota dewan, Baktiono yang saat itu menegaskan anak-anak tersebut harus sekolah.
"Warga yang belum diterima sekolah akan didata semuanya, kemudian akan dilaporkan ke Dinas Pendidikan dan Walikota Surabaya," ujar Jason seperti yang disampaikan Baktiono.
Menurut Jason program pemerintah di bidang pendidikan dengan menerapkan sistem zonasi sebenarnya bertujuan untuk menyetarakan sekolah negeri, swasta dan kawasan.
Nyatanya persoalannya di daerahnya perbandingan antara anak sekolah dengan jumlah sekolah tak sebanding.
Sedangkan mengenai kelangsungan pendidikan sekolah sejumlah siswa di Wonokusumo, Ia akan menunggu keputusan dari pemerintah kota.
"Kita akan serahkan urusan itu ke pemkot,†pungkasnya.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ribuan Mahasiswa Baru UM Surabaya Kampanye Kesehatan Mental melalui Lukisan
- Marak Penjualan LKS, Dindikbud Bondowoso Himbau Sekolah Tak Paksa Murid untuk Beli
- Antisipasi Persebaran Omicron, SMAN 2 Kota Kediri Pilih Pembelajaran Online