Cerita Para Penyintas yang Bisa Sembuh dari Covid-19 dengan Beragam Pengalaman

Yanas menunjukkan surat anak / Ist
Yanas menunjukkan surat anak / Ist

Ada berbagai cara untuk bangkit dan sembuh dari terpapar Covid-19. Salah satunya meningkatkan imunitas dengan rutin mengkonsumsi minuman herbal dan juga motivasi, atau kekuatan dorongan keluarga terutama anak.


Seperti yang dialami penyintas Covid-19 di Kabupaten Jombang. Yanas mengaku bisa sembuh dari Covid-19 lantaran mendapat dukungan dari anak dan keluarga. Anggota Sat Intelkam Polres Jombang ini mengaku sempat drop, bahkan mengalami halusinasi dan sempat dirawat di rumah sakit saat terpapar Covid-19.

"Januari 2021, seperti kayak batuk biasa, badan tidak enak, karena ada jadwal cuti, saya langsung balik ke rumah Blitar waktu itu," cerita Yanas, Sabtu (07/8) dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Kondisinya yang tak enak, membuatnya memberanikan diri untuk melakukan tes swab PCR, hasilnya pun keluar dan dirinya dinyatakan positif Covid-19. Mengetahui hal demikian, Yanas mengaku sempat drop.

"Waktu itu ya pasti drop, namanya tahu kena Covid," ungkapnya.

Dua hari berikutnya, kondisinya bahkan makin memburuk. Batuk yang makin parah, membuatnya nyaris tak bisa tidur dan makin kelelahan. Hal itu berdampak buruk bagi kondisi mentalnya. Yanas mengaku sempat mengalami halusinasi kala itu. Terlebih, kurang nutrisi dan mengalami pengentalan darah, juga kurang trombosit.

"Ya, sempat kepikiran buruk terus bahkan sampai maaf, kayak mau mati saja waktu. Karena pengentalan darah, di rumah sakit sempat tidak bisa diambil darah saya," terangnya.

Dokter pun menyarankan ia untuk memperbanyak minum air putih selama menjalani perawatan. Kala itu, ia harus menghabiskan hingga 4,5 liter air putih setiap hari untuk menjaga cairan di tubuhnya tetap aman.

"Tiga botol air mineral besar itu, diminum sehari pokoknya," lontarnya.

Selama di rumah sakit, komunikasi dan dorongan semangat dari keluarga pun terus datang. Perlahan pun mental Yanas membaik. Namun puncaknya, menurut Yanas adalah saat di hari ke tiga, ia menerima kiriman makanan dari rumahnya.

"Di makanan itu ternyata anak saya menulis sepucuk surat yang dimasukkan ke dalam kotak makan, yang isinya memberi semangat, itu yang membuat motivasi saya bangkit lagi," ucapnya sembari menunjukkan potret surat tulisan tangan dari anaknya.

Yanas akhirnya berhasil keluar dari kondisi buruk dan pulang ke rumah setelah lima hari di rumah sakit dan masih terus melakukan isolasi tambahan selama lima hari di rumahnya selama 10 hari berjalan hingga dinyatakan sembuh dan bisa beraktifitas kembali.

"Selama menjalani isolasi dan perawatan 10 hari, saya dinyatakan sembuh dan bisa beraktivitas normal kembali," beber Yanas.

Ia pun berpesan kepada orang yang kini tengah menjalani isolasi, agar tak putus asa menghadapi Covid-19. Penyakit ini bisa dilawan utamanya dengan pikiran dan psikis yang sehat.

Karena itu, bukan cuma yang sedang sakit, tapi lingkungan sekitar juga harus terus mendorong dan mendukung, supaya jangan sampai yang sakit makin terpuruk, dukungan kebersamaan dan empati itu perlu bagi pasien," tuturnya.

Sementara, hal senada di ceritakan Sunardi anggota DPRD Jombang yang juga menjadi penyintas Covid-19 dan bisa sembuh dengan rajin mengkonsumsi minuman herbal dan juga bangkit dari motivasi dari keluarga.

Salah satu wakil rakyat ini dinyatakan terkonfirmasi positif pada awal Desember lalu. Ini setelah dirinya melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Semarang. Setelah pulang dirinya merasakan kurang enak badan akhirnya dirinya melakukan serangkaian tes Covid-19.

"Awal mula diketahui positif Covid-19, setelah pulang dari Semarang itu, saya merasa kurang enak badan, meriang. Kemudian rapid tes dan dinyatakan reaktif, selanjutnya test swab di RSUD Ploso hasilnya positif," jelas Sunardi, Ketua Komisi B DPRD Jombang.

Karena tidak mempunyai gejala apapun dan badan merasakan meriang. Sehingga dirinya oleh pihak rumah sakit dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumahnya dengan mengikuti aturan prosedur kesehatan yang telah dianjurkan, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Gejala apapun tidak ada, hanya meriang saja dan batuk. Akhirnya, mencegah penyebaran lebih lanjut, untuk karantina mandiri dirumah anak pindah kerumah satunya, tinggal istri dan saya yang isolasi mandiri dirumah," bebernya.

Sunardi mengaku dirinya sempat down setelah mengetahui hasil tesnya dinyatakan positif. Hanya saja, dirinya berusaha tetap tenang agar tidak terus kepikiran. Segala untuk meningkatkan imunitas harus terus dilakukan dan juga terus berikhtiar dengan rajin mengkonsumsi minuman herbal buatan sendiri.

"Yang utama pikiran harus tenang dan terus berupaya sehat, juga komunikasi keluarga yang menyemangati, memotivasi," terangnya.

Untuk meningkatkan imunitas, anggota legislatif dapil VI ini juga membuat ramuan sendiri untuk di minum sehari-hari. Seperti membuat ramuan dari daun seraim jahe dan dicampur madu. Selain itu, dirinya juga sering menghirup uap air dari rebusan ramuannya tersebut.

"Uap itu sangat membantu untuk pernapasan menjadi lebih lega. Ya itu sering saya lakukan. Pada waktu merebus ramuan saya langsung menghirup uapnya," imbuhnya.

Setelah melakukan isolasi mandiri selama 14 hari, dirinya juga sudah dinyatakan terbebas dari Covid-19. Meski begitu, kebiasaan meminum ramuan masih tetap terus dilakukan setiap hari, untuk menjaga daya tahan tubuh.

"Alhamdulillah, saya dinyatakan tidak lagi positif. Dan untuk menjaga daya tahan tubuh, sampai saat ini saya menerapkan protokol kesehatan, juga rutin mengkonsumsi minuman itu, dan sedia minyak kayu putih," tuturnya.

Politisi PPP ini juga berharap masyarakat tetap mengikuti anjuran dari pemerintah dengan menerapkan 5 M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi aktifitas diluar. Juga melaksanakan vaksinasi dan terus berdoa sebagai ikhtiar.

"Tetap berusaha dan berdoa sebagai ikhtiar. Semoga pandemi segera berakhir, Indonesia kembali pulih, sambut kemenangan di hari kemerdekaan ini," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news