Dalam rangka meningkatan kualifikasi dan kualitas akademik guru Madrasah Diniyah/Madin, Pemprov Jatim melakukan Kesepakatan Bersama (KSB) sekaligus Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Perguruan Tinggi Negeri/Swasta Keagamaan Islam dan Ma’had Aly serta Kopertis IV wilayah Surabaya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (9/4).
- Sampoerna Academy Siap Buka Kelas Tahun Ajaran Baru 2022
- Guru PAUD Harus Mampu Mengidentifikasi Kemampuan Serta Kesulitan Anak
- Peringati Hari Guru, Orang Tua Siswa di TK Al Azhar Sidoarjo Nyanyikan Lagu Terima Kasihku Dengan Angklung
"Kami berharap bisa lebih dari itu yakni bagaimana membangun kualitas SDM secara utuh,†ungkapnya.
Khofifah menjelaskan, kerjasama dengan Ma’had Aly untuk beasiswa guru Madin khusus dilakukan karena Jatim merupakan inisiatornya, dan jumlahnya lebih banyak daripada provinsi lain.
Dalam proses rekruitmennya nanti berdasarkan kemampuan dalam membaca Kitab Kuning. Kemampuan ini juga sangat diperlukan sebagai penguatan guru-guru Madin di Jatim.
Kekuatan yang luar biasa di Jatim yakni banyaknya jumlah pesantren, karenanya kami meneruskan kebijakan sejak jaman pak Imam Utomo hingga Pakde Karwo untuk menguatkan Madin,†terangnya sembari menambahkan bahwa pemberian beasiswa S1 bagi guru Madin juga masih diberikan, dan khusus tahun ini ditambahkan beasiswa S2 dan Ma’had Aly.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menambahkan, melalui kerjasama ini diharapkan bisa membantu penguatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Apalagi, berdasarkan data yang ada nilai IPM Jatim masih terendah di Pulau Jawa.
Selain itu, Angka partisipasi kasar Jatim masih 7,39 yang artinya anak-anak di semester 1 kelas 2 SMP banyak yang drop out/DO. Hal ini juga mengakibatkan banyaknya tenaga unskilled labour di Jatim.
"Ini menjadi tugas kita bersama sehingga angka harapan sekolah di Jatim bisa meningkat, salah satunya dengan menguatkan kualitas guru-gurunya,†ujar Khofifah yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Sosial pada Kabinet Kerja.
Khofifah berharap, bagi guru-guru Madin yang mendapatkan beasiswa SI, S2, maupun Ma’had Aly bisa menerapkan ilmunya dalam hal penyempurnaan metodologi, kurikulum, maupun proses belajar mengajar.
"Ketika semakin terdidik maka kemampuan untuk berinteraksi secara keilmuan akan makin tinggi, sehingga kualitas proses belajar mengajar bisa meningkat,†pungkasnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- AHY Resmi Raih Gelar Doktor dari Universitas Airlangga, Soroti Tantangan Global dan Peran Generasi Muda Indonesia
- 19 Fakta Promosi Doktor Bahlil Lahadalia
- Dilantik, Prof Haris Lanjutkan Amanah Jabat Rektor Unhasy Periode 2024-2028