Dalam rangka meningkatan kualifikasi dan kualitas akademik guru Madrasah Diniyah/Madin, Pemprov Jatim melakukan Kesepakatan Bersama (KSB) sekaligus Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Perguruan Tinggi Negeri/Swasta Keagamaan Islam dan Ma’had Aly serta Kopertis IV wilayah Surabaya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (9/4).
- Tatap Muka Sekolah Dimulai, Pendidikan Literasi Media Digenjot Kembali
- Wacana Libur Penuh Selama Ramadan, Gus Hilmy Beri Pandangan Seimbang
- Kompetensi Dan Kemampuan Tenaga Pendidik Pengaruhi Profesionalisme Belajar Mengajar Di Kelas
"Kami berharap bisa lebih dari itu yakni bagaimana membangun kualitas SDM secara utuh,†ungkapnya.
Khofifah menjelaskan, kerjasama dengan Ma’had Aly untuk beasiswa guru Madin khusus dilakukan karena Jatim merupakan inisiatornya, dan jumlahnya lebih banyak daripada provinsi lain.
Dalam proses rekruitmennya nanti berdasarkan kemampuan dalam membaca Kitab Kuning. Kemampuan ini juga sangat diperlukan sebagai penguatan guru-guru Madin di Jatim.
Kekuatan yang luar biasa di Jatim yakni banyaknya jumlah pesantren, karenanya kami meneruskan kebijakan sejak jaman pak Imam Utomo hingga Pakde Karwo untuk menguatkan Madin,†terangnya sembari menambahkan bahwa pemberian beasiswa S1 bagi guru Madin juga masih diberikan, dan khusus tahun ini ditambahkan beasiswa S2 dan Ma’had Aly.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menambahkan, melalui kerjasama ini diharapkan bisa membantu penguatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Apalagi, berdasarkan data yang ada nilai IPM Jatim masih terendah di Pulau Jawa.
Selain itu, Angka partisipasi kasar Jatim masih 7,39 yang artinya anak-anak di semester 1 kelas 2 SMP banyak yang drop out/DO. Hal ini juga mengakibatkan banyaknya tenaga unskilled labour di Jatim.
"Ini menjadi tugas kita bersama sehingga angka harapan sekolah di Jatim bisa meningkat, salah satunya dengan menguatkan kualitas guru-gurunya,†ujar Khofifah yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Sosial pada Kabinet Kerja.
Khofifah berharap, bagi guru-guru Madin yang mendapatkan beasiswa SI, S2, maupun Ma’had Aly bisa menerapkan ilmunya dalam hal penyempurnaan metodologi, kurikulum, maupun proses belajar mengajar.
"Ketika semakin terdidik maka kemampuan untuk berinteraksi secara keilmuan akan makin tinggi, sehingga kualitas proses belajar mengajar bisa meningkat,†pungkasnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Antasena ITS Siap Kompetisi di Ajang Shell Eco Marathon Asia 2023
- Menjawab Problem Nyata, Siswa Kelas 9 Hadirkan Altar Warna sebagai Solusi Minat Baca di STEAM Expo 2025
- Viral Video Murid Pakai Topeng Hindari Mencontek, Kadispendik Surabaya: Guru Sudah Dibekali Metode Pembelajaran Inovatif-Kreatif