Calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto diharapkan bisa menangani segala tantangan dan ancaman pertahanan. Tidak terkecuali, ancaman dari keamanan laut atau maritim Indonesia.
- Perseteruan PBNU-PKB Meruncing, Muncul Desakan Muktamar di Bali Dibatalkan
- Bertemu di Balaikota, AHY dan Anies Saling Apresiasi dan Ingin Terus Berkolaborasi
- Ngadep dan Sebut Jokowi Bos, Menteri-menteri Lakukan Pemberontakan Kecil ke Prabowo
Anggota Komisi I DPR Christina Aryani mengatakan, saat ini memang Indonesia berkutat dengan konflik darat. Terutama, dengan kelompk teroris Papua.
"Situasi di Papua tentunya menjadi perhatian kami, panglima yang baru juga harus sanggup bisa menjaga lalu bagaimana keadaan di sana bisa lebih kondusif," kata Christina di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/9).
"Itu beberapa hal, di samping ketahanan laut juga menjadi perhatian," sambungnya.
Selain itu, Christina juga menitipkan pesan, siapapun nanti Panglima TNI yang akan terpilih harus bisa menjaga soliditas diantara matra-matra.
"Kemampuan panglima berikutnya juga untuk tetap menjaga soliditas di matra-matra yang ada. Karena sejak dia menjadi panglima dia tidak hanya mengurusi matranya lagi, tapi ada yang lain juga yang tentu harus menjadi perhatian," terangnya.
Untuk menjalankan itu semua, lanjut legislator Partai Golkar ini, Panglima TNI harus punya inovasi dan inisiatif dalam menghadapi segala potensi yang akan terjadi.
"Pastinya harus punya inovasi, harus punya inisiatif juga," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Daftar ke KPU, Eri Cahyadi Janji Teruskan Program Risma
- Total Kasus Aktif Covid-19 Sudah 6,1 Persen dari Total Kasus Positif, Meninggal Tembus 100 Orang
- Pembangunan Era Jokowi Wariskan Banyak Utang