Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko harus tegas melaporkan Darmizal cs yang telah membuat dirinya terlibat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) sepihak yang digelar sekelompok orang mengatasnamakan diri Partai Demokrat.
- Merasa Kehilangan Sosok Ferry Mursidan Baldan, JK: Beliau Paling Rajin di PMI
- Erick Thohir Jadi Anggota Kehormatan Banser, Pengamat Sebut Ada Kepentingan Untuk 2024
- Kasus Sambo Bikin Institusi Polri Terpojok, Kapolri Diminta Tetap Tenang
Sebab KLB itu telah merusak citra Moeldoko. Bahkan perlahan tapi pasti turut merembet ke Presiden Joko Widodo.
Pengamat politik, Muslim Arbi menilai, seharusnya Moeldoko tidak menghilang. Sebaliknya, mantan panglima TNI itu harus kembali tampil meluruskan segalanya dan melaporkan pihak-pihak yang menjerumuskannya.
"Soal KLB, Moeldoko harus lapor polisi karena kelihatannya dia dirusak oleh Darmizal cs. Akibat dari rayuan gombal dan KLB yang dianggap abal-abal itu, Moeldoko pun lenyap bak ditelan bumi setelah KLB,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (14/3).
Kata Muslim, mau bagaimana pun Moeldoko tidak akan bisa jadi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat. Bahkan sekalipun ada gelaran KLB secara resmi pada hari ini.
Hal itu lantaran Moeldoko bukan bagian dari anggota atau pengurus Partai Demokrat.
“Dia anggota Partai Hanura bukan? Tindakan Moeldoko sangat disayangkan sebagai mantan KSAD dan Panglima TNI. Saya kira ini menodai TNI dan Angkatan Darat juga ya," kata Muslim.
Muslim menyarankan agar Moeldoko harus segera lapor ke Polisi. Bukan hanya untuk membersihkan namanya, melainkan juga membersihkan nama Presiden Joko Widodo.
"Barangkali demikian itu diantaranya bisa jadi alasan bagi Moeldoko untuk lapor polisi untuk bersihkan namanya dan bersihkan nama Jokowi," pungkas Muslim.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Cak Imin Ultimatum Caleg PKB Kerja Keras Menangkan Pasangan AMIN
- Bagi-bagi BLT Imbas Kenaikan Migor agar Terlihat Pro Rakyat, Padahal Pro Oligarki
- Anies Didukung Generasi Z, Prabowo Generasi X